Dada Putin Jadi Bahan Ejeken di Pertemuan G7, PM Inggris Ajak Pamer Otot Kepada Rusia
Para pemimpin G7 mengejek pemotretan menunggang kuda bertelanjang dada Presiden Rusia Vladimir Putin selama pertemuan puncak di Jerman
Editor: Hendra Gunawan
Menurut kantor berita, ekspor emas Rusia bernilai $15,45 miliar pada tahun 2021 dan orang kaya di negara itu telah membeli emas batangan untuk membatasi dampak sanksi yang ditargetkan.
Baca juga: Sekutu Putin Sebut London akan Jadi Kota Pertama yang Diserang Rusia Jika Perang Dunia III Terjadi
Johnson said in a statement: "The measures we have announced today will directly hit Russian oligarchs and strike at the heart of Putin's war machine.
"We need to starve the Putin regime of its funding. The U.K. and our allies are doing just that."
Russia has faced a mountain of Western sanctions since Putin ordered troops into Ukraine in February.
While the war in Ukraine is high on the agenda, German Chancellor Olaf Scholz said in March that the conflict should not distract leaders from other major issues such as the aftermath of the COVID-19 pandemic and the climate crisis.
Tambah Sanksi
Presiden Amerika Serikat Joe Biden bersama para pemimpin dari negara G7 kompak mengumumkan sanksi tambahan pada negara pimpinan Putin, dengan melarang impor emas dari Rusia.
Pengumuman ini disampaikan setelah G7 menggelar pertemuan puncak KTT di Jerman, pada Minggu (26/6/2022).
Dengan kesepakatan tersebut nantinya semua emas yang berasal dari penambang Rusia tidak lagi diperbolehkan untuk dijual di negara-negara yang tergabung dalam kelompok G7 mencakup negara AS, Prancis, Italia, Jerman, serta Kanada, dan Jepang.
Baca juga: Jokowi Temui Putin dan Zelensky Bahas Perdamaian, Ini Saran Mantan Wamenlu
Tak mau ketinggalan, Inggris juga diketahui juga turut menyusul negara yang lainnya untuk memberlakukan aturan sanksi ini.
Langkah tersebut bahkan membuat London yang merupakan importir penting logam mulia Rusia terpaksa memutus akses perdagangan emasnya.
Hal ini pun sejalan dengan sikap, lembaga standar pasar Inggris yaitu London Bullion Market Association yang baru-baru ini telah menghapus tambang emas Rusia dari daftar terakreditasinya.
Sebelum London memberlakukan aturan tersebut, Rusia biasanya mengekspor emas sebanyak 28 persen atau sekitar 15 miliar dolar AS berdasarkan data UN Comtrade, namun setelah adanya invasi pengiriman emas Rusia ke London terus mengalami penurunan hingga nilainya anjlok menyentuh nol.
“Larangan impor akan segera berlaku, baik untuk emas yang baru ditambang atau dimurnikan. Tentunya akan dan memberikan dampak besar pada kemampuan Presiden Vladimir Putin untuk mengumpulkan dana,” kata Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.