Prihatin Marak Kecelakaan Bus Pariwisata, Sandiaga Ingatkan Ini ke Masyarakat yang Akan Tamasya
Menparekraf Sandiaga Uno mengingatkan kepada masyarakat yang akan berwisata agar memilih lebih teliti armada bus pariwisata yang akan dipakai.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan bus pariwisata makin marak terjadi belakangan ini. Selama sepekan, terjadi dua kecelakaan bus pariwisata di antaranya di Tasikmalaya dan di Bali.
Kasus serupa juga terjadi di kawasan wisata di Kalosoro, Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah, yang membawa rombongan anak-anak sekolah yang sedang tamasya dari Nganjuk, Jawa Timur.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengaku prihatin atas maraknya kasus laka tersebut.
Dia mengingatkan kepada perusahaan otobus (PO) mengutamakan keselamatan sopir dan penumpang.
Sandiaga berujar, berdasarkan hasil penelitian penyebab kecelakaan adalah kombinasi dari kelalaian sopir bus atau human error dan kondisi kendaraan yang tidak layak jalan.
"Kecelakaan bus pariwisata ini setelah melalui penelitian adalah kombinasi dari kelalaian sopir bus atau human error akibat lelah mungkin, kurang istirahat, dan kondisi kendaraan yang tidak layak jalan," ujar Sandiaga saat Weekly Press Briefing di Jakarta, Senin (27/6/2022).
Baca juga: BREAKING NEWS: Bus Pariwisata Terjun ke Jurang di Tasikmalaya, 3 Penumpang Dikabarkan Meninggal
Sandiaga mengaku telah menginstruksikan kepada para tour leader atau orang yang membawa rombongan wisatawan agar mengutamakan keselamatan dan kenyamanan. Utamanya, dalam memilih bus pariwisata.
"Dan pastikan pengemudi dalam kondisi tidak ngantuk dan 100 persen fit untuk memandu perjalanan wisata," kata Sandiaga.
Baca juga: Fakta-fakta Kecelakaan Maut Bus Pariwisata di Tabanan Bali, Tabrak 12 Kendaraan, Sopir Bus Diamankan
Sandiaga mengingatkan kepada masyarakat yang akan berwisata agar memilih lebih teliti armada bus pariwisata yang akan dipakai. "Pastikan juga bus wisata resmi terdaftar," imbuh Sandiaga.
Kemenparekraf, kata Sandiaga, telah melakukan koordinasi dengan Kementerian Perhubungan untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan bus pariwisata.
"Pak Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sudah mengatakan kasus kecelakaan bus mengungkap fakta baru bahwa banyak PO tidak terdaftar," ucap Sandiaga.
Baca juga: Pemilik Tiga Rumah Hancur Diterjang Bus Pariwisata di Ciamis akan Minta Ganti Rugi pada PO Pandawa
Karena itu, koordinasi lintas kementerian dilakukan untuk menerapkan standar bus pariwisata. Yakni, melalui uji kelaikan bus pariwisata dan melaksanakan pelatihan peningkatan SDM dan kesiapan pelaku pariwisata.
Sebelumnya, terjadi kecelakaan maut bus pariwisata di Baturiti, Tabanan, Bali. Ada 12 kendaraan yang hancur disambar bus yang diduga mengalami rem blong itu.
Kecelakaan bus pariwisata juga terjadi di Tasikmalaya. Bus pembawa 60 orang rombongan guru dan keluarga SDN Sayang Jatinangor tersebut, terjun ke jurang sedalam 25 meter.