Larangan Impor Emas Rusia Tidak Cukup untuk Melemahkan Perekonomian Moskow
Larangan impor emas Rusia bertujuan untuk memutuskan Rusia dari sistem keuangan internasional dan menghukum Presiden Rusia dan oligarki Rusia.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Sanusi
Bays menambahkan, sanksi emas Rusia telah dipuji sebagai salah satu pencapaian KTT tersebut dan kemungkinan akan terus berlanjut. Namun mengingat kondisi ekonomi mereka sendiri, para pemimpin G7 tidak mungkin memberi lampu hijau pada sanksi tambahan, terutama pada impor gas Rusia ke Eropa.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Ukraina Dymtro Kuleba pada hari Minggu kemarin, meminta negara-negara G7 untuk menanggapi serangan rudal Rusia di Kyiv, dengan menjatuhkan sanksi lebih lanjut kepada Moskow dan memberikan lebih banyak senjata berat untuk Ukraina.
“Bocah Ukraina berusia 7 tahun ini sedang tidur nyenyak di Kyiv sampai sebuah rudal jelajah Rusia meledakkan rumahnya. Lebih banyak lagi di sekitar Ukraina berada di bawah pemogokan. KTT G7 harus merespons dengan lebih banyak sanksi terhadap Rusia dan lebih banyak senjata berat untuk Ukraina,” tulis Kuleba di Twitter.
Pendapatan Rusia dari ekspor emas
Ekspor emas merupakan sumber pendapatan utama bagi Rusia untuk bertransaksi dengan sistem keuangan global.
Tahun lalu, ekspor emas Rusia bernilai 12,6 miliar pound atau sekitar 15,45 miliar dolar AS, dan orang kaya Rusia telah membeli emas batangan untuk mengurangi dampak finansial dari sanksi Barat.
Sanksi terhadap ekspor emas Rusia ini kemungkinan akan menjadi tindakan ekonomi paling berarti terhadap Moskow yang diumumkan pada pertemuan G7 selama tiga hari ini.
Sanksi terhadap Moskow mulai mengguncang ekonomi Rusia dan kemampuan jangka panjang Presiden Rusia Vladimir Putin untuk melanjutkan invasi ke Ukraina, yang saat ini memasuki bulan kelima.
Pasar emas batangan di London telah menangguhkan enam kilang emas Rusia, yang diumumkan pada 7 Maret lalu.
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson mengatakan dalam sebuah pernyataan, larangan emas ini akan memukul oligarki Rusia, sehingga akan mengganggu perekonomian Moskow.
"Ini akan langsung memukul oligarki Rusia dan menyerang jantung mesin perang Putin. Kita perlu membuat rezim Putin kelaparan karena pendanaannya. Inggris dan sekutu kami melakukan hal itu,” katanya.
Negara-negara Barat telah menjatuhkan sanksi yang menargetkan keuangan Rusia, termasuk membekukan aset bank sentralnya untuk memblokir akses ke cadangan mata uang asing.
Para pemimpin Uni Eropa pada awal bulan ini sepakat untuk memotong 90 persen impor minyak Rusia pada akhir tahun ini, sehingga akan memotong sumber pendapatan penting Moskow.