Arus Kas Bagus, Bukalapak Klaim Kenaikan Suku Bunga The Fed Malah Datangkan Pendapatan
Bukalapak mengklaim kenaikan suku bunga oleh The Fed relatif tidak mendatangkan imbas negatif terhadap kinerja perusahaan.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) Teddy Oetomo mengatakan, kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Fed relatif tidak mendatangkan imbas negatif terhadap kinerja perusahaan.
Kondisi Bukalapak saat ini berbeda dengan kebanyakan daripada perusahaan teknologi di dunia dan juga di Asia Tenggara karena posisi arus kas dalam kondisi bagus.
"Bukalapak memiliki kas yang cukup besar, sehingga kenaikan dari suku bunga akan menjadi peningkatan interest income (pendapatan bunga) perusahaan," ujarnya dalam paparan publik, Rabu (29/6/2022).
Teddy mengungkapkan, pendapatan Bukalapak sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi atau EBITDA yang disesuaikan masih di posisi minus Rp 372 miliar.
"Namun dari cash burn (bakar uang) adalah di sekira Rp 200 miliar, artinya terdapat support dari pendapatan sekira di atas Rp 100 miliar. Di mana, kenaikan bunga akan berimbas atau berdampak kepada peningkatan dari interest income perusahaan," katanya.
Baca juga: The Fed Janjikan Kenaikan Suku Bunga, Amerika Serikat Semakin Dekat ke Jurang Resesi
Secara keseluruhan, dia mengklaim bahwa manajemen saat ini melihat kinerja masih perusahaan masih berada di jalur yang tepat.
Baca juga: Jaga Rupiah, BI Tak Ikut-ikutan Bank Sentral Global Naikkan Suku Bunga Acuan
"Namun perlu diingat juga posisi Bukalapak saat ini yang terfokus untuk men-deliver keuntungan. Hal ini perlu diingat bahwa seperti sudah saya sampaikan sebelumnya, kontribusi margin kita sudah hampir positif," pungkas Teddy.