Bursa Saham Eropa Melemah, Sentimen Negatif Pasar Berlanjut
Bursa Saham Eropa jatuh lebih jauh pada sesi awal perdagangan hari ini Jumat (1/7/2022), setelah mengalami kuartal terburuk sejak tahun 2020
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Bursa Saham Eropa jatuh lebih jauh pada sesi awal perdagangan hari ini Jumat (1/7/2022), setelah mengalami kuartal terburuk sejak tahun 2020, karena inflasi dan kenaikan suku bunga terus membebani sentimen pasar.
Indeks Stoxx 600 turun 0,9 persen di awal perdagangan hari ini, dengan saham teknologi merosot 2,5 persen dan memimpin kerugian karena semua sektor dan bursa utama meluncur ke zona negatif.
Melansir dari CNBC, perusahaan lotere Prancis Française des Jeux (FDJ) menjadi pemain terburuk di bursa saham Eropa pada awal perdagangan, karena mengalami penurunan saham sebesar 8 persen.
Baca juga: Aktivitas Manufaktur di Asia Melemah Meskipun China Mulai Bangkit, Picu Kekhawatiran Resesi Global
Sementara saham perusahaan real estat Swedia SBB melonjak lebih dai 5 persen, setelah perusahaan ini merilis laporan arus kas tahun 2021.
Indeks blue chip Eropa menutup perdagangan kuartal kedua tahun ini pada hari Kamis (30/6/2022), dengan mengalami penurunan sebanyak 16,6 persen secara year-to-date.
Sentimen pasar global tetap suram akibat konflik di Ukraina belum menunjukkan tanda-tanda mereda dan tekanan inflasi yang terus meningkat, mendorong bank sentral memperketat kebijakan moneter secara agresif dan meningkatkan kekhawatiran perlambatan ekonomi global.
Baca juga: Dibayangi Resesi Global, Bursa Saham Eropa Melemah
Saham di Asia-Pasifik diperdagangkan lebih rendah pada Kamis malam, dengan Nikkei 225 Jepang memimpin kerugian di kawasan Asia, setelah survei sentimen bisnis triwulan Bank Sentral Jepang mencatat penurunan tajam pada periode April hingga Juni.
Namun, aktvitas manufaktur China berkembang paling cepat dalam 13 bulan terakhir di bulan Juni, karena pemerintah China mencabut lockdown Covid-19 di kota-kota besar negara itu, yang membuat pabrik-pabrik berlomba untuk memulai produksi dan memenuhi permintaan konsumen.
Saham berjangka AS juga turun di pra pembukaan perdagangan hari ini, setelah S&P 500 menutup kinerja paruh pertama terburuknya sejak tahun 1970, dengan mengalami penurunan hingga 20,6 persen secara tahunan pada Kamis kemarin.
Sementara itu, Bank Sentral Eropa (ECB) hari ini akan memulai proses pembelian obligasi negara-negara Eropa selatan, termasuk Italia, Spanyol, Portugal dan Yunani. ECB dilaporkan akan menggunakan hasil dari jatuh tempo utang Jerman, Prancis dan Belanda, dalam upaya untuk membatasi spread antara biaya pinjaman masing-masing.