Modal Inti Bank Resona Perdania Naik Jadi Rp 5 Triliun
PT Bank Resona Perdania (BRP) mengumumkan kenaikan modal inti sebesar Rp 3 triliun sehingga per tanggal 29 Juni 2022 modal inti BRP
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Bank Resona Perdania (BRP) mengumumkan kenaikan modal inti sebesar Rp 3 triliun sehingga per tanggal 29 Juni 2022 modal inti BRP menjadi lebih dari Rp5 triliun.
President Director PT Bank Resona Perdania, Ichiro Hiramatsu menjelaskan, aksi korporasi yang dilakukan perseroan dimaksudkan untuk meningkatkan daya tahan bank (bank resileince) terhadap risiko dan juga sebagai buffer shock ditengah dampak Covid-19 yang masih terasa serta situasi ketidakpastian perekononomian global saat ini.
“Upaya peningkatan modal inti tersebut juga sekaligus untuk mendukung pertumbuhan usaha Bank melalui ekspansi kredit, khususnya pada segmen nasabah lokal sehingga dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia,” jelas Ichiro Hiramatsu, Jumat, 1 Juli 2022.
Baca juga: Bank Jepang Beri Pinjaman untuk PT Sanwa Musen Indonesia Lewat Bank Resona Perdania
Dalam kondisi yang menantang akibat masih berlanjutnya dampak pandemi Covid-19, Bank secara konsisten memberikan pelayanan terbaik kepada para nasabah dan tetap berupaya mencapai target yang telah ditetapkan melalui strategi pengelolaan kualitas aset produktif, pengelolaan sumber pendanaan dan efisiensi biaya operasional.
“Seiring dengan peningkatan kapasitas permodalan dan skala bisnis Bank, tahun 2022 yang merupakan “Resurgence Year”, Bank melakukan rekonstruksi organisasi dan meningkatkan kemampuan sumber daya manusia antara lain dengan re-organisasi pada fungsi marketing,” ungkap Ichiro.
Bank Resona Perdania merupakan bank joint venture pertama yang beroperasi di Indonesia dan menjalankan bisnisnya sejak 1 Februari 1958.
Kehadiran bank ini merupakan bukti nyata usaha Indonesia dan Jepang dalam meningkatkan kerja sama ekonomi, khususnya di sektor perbankan. Kata 'Perdania' pada bank ini merujuk pada singkatan dari 3 kata yaitu Perdagangan, Perindustrian dan Pertanian dan menjadi bank devisa sejak 1969.
Pemegang saham pengendali terdiri dari dua pihak yakni Resona Bank, Ltd. dan The Bank of Yokohama, Ltd. Sempat berganti nama beberapa kali, jaringan kantor bank in beberapa kota dan kawasan industri yakni di Jakarta, Surabaya, Bandung, Cikarang, MM2100, Karawang dan Deltamas.