Pembentukan PT Sinergi Gula Nusantara Untuk Mewujudkan Swasembada Gula Nasional
Salah satu langkah strategis Kementerian BUMN dalam menggapai swasembada gula nasional adalah pembentukan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN).
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hendra Gunawan
PT SGN juga melalukan intensifikasi (peningkatan produktivitas bahan baku tebu) melalui pendampingan dan pembinaan Petani Tebu Rakyat (PTR).
“Saat ini, PTPN Group menguasai 132.524 ha lahan tebu, sedangkan total lahan tebu milik PTR mencapai 228.584 ha,” ujar Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara, Aris Toharisman.
PT SGN akan melalukan serangkaian pendekatan, pembinaan, dan pendampingan kepada PTR.
Perusahaan akan memperbaiki sistem budidaya tebu melalui perbaikan kualitas bibit, pupuk, dan pestisida, pengaplikasian teknologi dan smart farming, akses permodalan dan asuransi pertanian, hingga jaminan pembelian hasil panen (off-taker).
“Melalui serangkaian pendampingan holistik, harapannya produktivitas tebu PTR meningkat,” ujar Aris.
Di sektor hilir, PT SGN memiliki target meningkatkan kualitas rendemen gula, dari 7,3 persen menjadi 11,2 % pada 2030.
Peningkatan rendemen ini akan mengakselerasi produksi gula PT SGN, dari 800.000 ton menjadi 2.600.000 ton per tahun.
Langkah peningkatan tersebut membutuhkan investasi, khususnya pengadaan mesin dan teknologi terbaru.
Berbekal arus kas (cash flow) positif, PTPN Group akan melakukan revitalisasi dan peremajaan mesin serta peningkatan fasilitas pabrik gula milik PT SGN.
Selain itu, perseroan akan meningkatkan proses riset dan pengembangan guna menghasilkan varietas bibit tebu unggulan dan teknologi terapan di industri gula.
Kementerian BUMN turut mengupayakan kerja sama antara PT SGN dengan mitra strategis, yang berpengalaman dan menjadi key leader (pemain utama) industri gula di pasar internasional.
Swasembada gula konsumsi menjadi sebuah keniscayaan, dengan syarat Pemerintah dan seluruh anak bangsa bersatu padu membangun kembali kejayaan industri gula nusantara.
Swasembada tidak akan terlaksana dan tercapai tanpa peningkatan produktivitas tebu mulai dari hulu hingga ke hilir.
Peningkatan produktivitas, menjadi kunci utama untuk mewujudkan kesejahteraan PTR. Menurut kalkulasi PTPN Group, jika produktivitas budidaya tebu mencapai 8 ton per ha, maka PTR dapat meraih sisa hasil usaha (SHU) sebesar Rp25.695.368.
PTPN Group optimis, dalam waktu kurang dari 5 tahun, produktivitas PTR mencapai target, sehingga kesejahteraan mereka turut meningkat.