Blibli Pastikan Tak Ada PHK Meski Sejumlah E-Commerce Lakukan Efisiensi
Startup e-commerce Blibli memastikan tidak akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Startup e-commerce Blibli memastikan tidak akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya. Hal itu sekaligus menjawab kabar yang berhembus soal perusahaan e-commerce regional yang bakal mengurangi pekerjanya, termasuk di Indonesia.
“Tak pernah ada pemutusan hubungan kerja terkait efisiensi, jika dibandingkan dengan gelombang PHK di perusahaan teknologi sejak pandemi hingga saat ini,” ujar Senior Vice President dan Head of Business Development Blibli Yohanes Lukiman dalam keterangannya, Rabu (6/7/2022).
Meski punya prospek bagus, bisnis e-commerce sedang menghadapi tantangan besar, di antaranya bagaimana merancang strategi tepat agar terus tumbuh dan berkembang.
Baca juga: NCT 127 Jadi Brand Ambassador Baru Blibli di Perayaan Ulang Tahun ke-11
Namun, sebagian besar pelaku bisnis ini sebelumnya atau hingga sekarang masih ada yang gencar menggelar diskon besar-besaran untuk menarik pelanggan.
Strategi pemasaran tersebut memang efektif dalam meningkatkan volume transaksi, tapi mengorbankan margin, bahkan kadang harus merugi.
Baca juga: Transaksi Pertengahan Tahun Meningkat 2 Kali Lipat, Blibli Gelar 6.6 Mid Year Brand Festival
Namun dengan beberapa strategi mengelola pelanggan dan mitra secara efektif, Yohanes mengungkapkan, kinerja Blibli tetap bertahan melewati satu dekade dalam berbisnis.
"Kami yakin bahwa laba dan rugi kami merupakan yang paling sehat di dunia e-commerce Indonesia,” pungkas Yohanes.
Sekadar informasi, riset Bank Indonesia (BI) memperkirakan transaksi e-commerce tahun ini akan terus tumbuh hingga mencapai Rp 526 triliun, atau naik 31,2 persen dibanding pada 2021 yang mencapai Rp 401 triliun.
Sementara, riset Google bersama Temasek dan Bain & Company juga mencatat, total nilai penjualan atau gross merchandise value (GMV) di Indonesia mencapai 70 miliar dolar AS pada 2021.
Dari jumlah tersebut, 75 persen di antaranya, atau sekira 53 miliar dolar AS disumbangkan oleh penjualan e-commerce.
Kemudian dalam tiga tahun ke depan hingga 2025, total GMV diproyeksikan bakal meningkat hingga menjadi 104 miliar dolar AS.