Ekonom Prediksi Rupiah Pekan Depan ada di Rentang Rp 14.900 hingga Rp 15.050
Josua Pardede mengatakan, nilai tukar mata Rupiah terhadap dolar AS berpotensi cenderung mengalami penguatan hingga melemah terbatas
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Sanusi
Merujuk data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia, nilai tukar rupiah saat ini di level Rp 14.981 per dolar AS.
Sebelumnya pada Kamis (7/7/2022) Rupiah tercatat Rp 14.986.
Tren dalam 2 hari terakhir ini menunjukkan pergerakan yang positif.
Pasalnya, pada Rabu (6/7/2022), rupiah sempat tembus level psikologis, yakni Rp15.015.
Padahal sebelumnya, sejumlah pengamat menilai rupiah berpotensi kian terpuruk.
Faktor pelemahan rupiah yang berlanjut dikarenakan pasar keuangan masih dibayangi sentimen negatif.
“Investor terus mencermati risiko kenaikan Fed rate terhadap Indonesia sehingga melakukan penjualan aset berisiko tinggi. Keluarnya dana asing juga dipicu data inflasi Juni yang cukup tinggi sejak 2017 menjadi kekhawatiran risiko stagflasi,” ungkap Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira kepada Tribunnews belum lama ini.
Baca juga: Kamis Sore, Rupiah Perkasa di Level Rp 14.986 Per Dolar AS
“Apalagi BI masih menahan suku bunga tentu risk nya naik di market,” sambungnya.
Bhima juga mengatakan, kondisi likuiditas di dalam negeri bisa mengetat apabila pelemahan kurs terus terjadi. Karena pelemahan kurs menunjukkan adanya tekanan arus modal asing yang keluar.
“Salah satu alasan pelemahan rupiah karena BI masih menahan suku bunga. Ditahannya suku bunga acuan membuat spread imbal hasil US Treasury dengan surat utang SBN semakin menyempit. Idealnya suku bunga sudah naik 50 basis poin sejak Fed lakukan kenaikan secara agresif,” pungkas Bhima.