Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kenaikan Harga Avtur dan Biaya MRO Jadi Alasan Maskapai Pasang Harga Tiket Mahal

Kenaikan harga avtur dan biaya MRO pesawat jadi alasan banyak maskapai penerbangan Tanah Air kini memasang tarif tiket mahal ke penumpang.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Kenaikan Harga Avtur dan Biaya MRO Jadi Alasan Maskapai Pasang Harga Tiket Mahal
TribunBatam.id/Ichwan Nur Fadillah
Pesawat Lion Air di apron Bandara Hang Nadim Batam, Senin (27/4/2020). Kenaikan harga avtur dan biaya MRO pesawat jadi alasan banyak maskapai penerbangan Tanah Air kini memasang tarif tiket mahal ke penumpang. 

Ahasil, permintaan penerbangan yang ada melebih supply pesawat yang ada.

“Untuk bisa membuat pesawat yang tidak beroperasi lebih dari setahun menjadi layak terbang lagi harus masuk ke MRO," ujarnya.

"MRO ini kan ketersediaannya terbatas, jadi sekarang ini antrean pesawat untuk bisa layak terbang lagi dari MRO ini juga menjadi tantangan tersendiri bagi maskapai,” terang Denon.

Tinjau Fuel Surcharge

Terkait keluhan harga tiket pesawat yang mahal ini, Kementerian Perhubungan sebelumnya sudah menjanjika akan mengevaluasi harga tiket pesawat yang meningkat akibat harga avtur yang juga naik secara global.

Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Kemenhub Dadun Kohar mengatakan, pihaknya akan melakukan evaluasi terkait besaran harga tiket pesawat ini.

“Harga bahan bakar ini berhubungan langsung dengan harga tiket pesawat. Maka dari itu, kami akan mengevaluasi harga avtur ini,” kata Dadun, Jumat (1/7/2022).

Evaluasi tersebut terkait seberapa besar tambahan harga fuel terhadap tiket pesawat.

Berita Rekomendasi

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub mencatat saat ini harga avtur sudah mencapai Rp 17 ribu hingga Rp 18 ribu per liter.

Angka ini diakui mengalami kenaikan selama tiga bulan terakhir dari Januari-Maret 2022 harga avtur masih diangka Rp 12 ribu per liter.

Kemudian para April 2022 kembali mengalami peningkatan menjadi Rp 15 ribu per liter, dan pada Mei 2022 naik menjadi Rp 16 ribu per liter.

Petugas Pertamina MOR IV  DPPU Adi Soemarmo melakukan pengisian avtur ke sebuah pesawat udara di Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (8/10/20). Konsumsi bahan bakar avtur di Bandara Internasional Adi Soemarmo turun hingga 60 persen seiring dengan pengurangan intensitas penerbangan. Di tengah pandemi Covid-19, Pertamina tetap menjaga stok kebutuhan bahan bakar. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)
Petugas Pertamina MOR IV DPPU Adi Soemarmo melakukan pengisian avtur ke sebuah pesawat udara di Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (8/10/2020). (TRIBUN JATENG/TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA)

Meski begitu, Dadun menjelaskan, ada beberapa faktor selain harga bahan bakar yang membuat tiket menjadi mahal.

Direktur Human Capital Garuda Indonesia Arya Perwira mengatakan, harga tiket pesawat yang tinggi saat ini bukan hanya dipengaruhi oleh harga bahan bakar.

“Ada beberapa faktor seperti harga sparepart yang juga tinggi saat ini dan juga biaya operasional,” kata Arya.

Terkait fuel surcharge ini, Citilink mengungkapkansangat mendukung kebijakan terbaru dari Kemenhub mengenai fuel surcharge.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas