Senin Pagi, Rupiah Mulai Bergerak Menguat, Analis: Masih Dibayangi Kenaikan Suku Bunga The Fed
Pada awal perdagangan, rupiah melemah 4 poin empat poin ke posisi Rp 14.983 per dolar AS
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Senin (11/7/2022) dibuka melemah.
Pada awal perdagangan, rupiah melemah 4 poin empat poin ke posisi Rp 14.983 per dolar AS dibandingkan pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.979 per dolar AS.
Namun, beberapa menit setelah dimulainya perdagangan, rupiah berbalik arah menjadi menguat ke level Rp 14.960 per dolar AS pada pukul 09.33 WIB.
Baca juga: Senin Pagi Rupiah Terpantau Menguat, Sentuh Level Rp 14.979 Per Dolar AS
Analis Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto mengatakan, pergerakan nilai tukar rupiah masih dibayangi sentimen eksternal yakni akan dinaikkannya kembali suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (The Fed).
"Masih dipengaruhi oleh sentimen global, terutama ekspektasi kenaikan 75 basis pon pada FOMC (Federal Open Market Committee) bulan ini," kata Rully.
Menurutnya, sentimen positif dari internal seperti kenaikan cadangan devisa (cadev) Indonesia cukup membawa angin segar pada laju rupiah pada perdagangan kemarin.
"Kemarin rupiah masih tetap bergerak stabil, karena respon positif terhadap publikasi data cadev yang ternyata mengalami kenaikan," ucapnya.