Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Menkeu AS: Batas Harga Minyak Rusia Bisa Bantu Meredam Inflasi yang Menggila

Strategi membatasi harga beli minyak Rusia diyakini dapat membantu menurunkan inflasi AS yang kini mencapai 9,1 persen.

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Menkeu AS: Batas Harga Minyak Rusia Bisa Bantu Meredam Inflasi yang Menggila
NET
Menteri Keuangan AS Janet Yellen menegaskan, strategi membatasi harga beli minyak Rusia diyakini dapat membantu menurunkan inflasi AS yang kini mencapai 9,1 persen. 

 
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
 
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen mengungkapkan strategi membatasi harga beli minyak Rusia dapat membantu menurunkan inflasi AS yang melonjak ke level tertinggi dalam 40 tahun sebesar 9,1 persen.

Janet Yellen saat ini sedang menghadiri pertemuan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara-negara anggota G20 di Bali.

Dia mengatakan harus segera dilakukan tindakan untuk mengatasi dampak perang di Ukraina, seperti kenaikan bahan bakar dan harga pangan yang tidak hanya menyerang AS tapi juga seluruh dunia.

Dia menambahkan, biaya energi yang tinggi berkontribusi besar terhadap melonjaknya inflasi AS.

“Kami melihat efek limpahan negatif dari perang [Rusia-Ukraina] di setiap sudut dunia, terutama sehubungan dengan harga energi yang lebih tinggi, dan meningkatnya kerawanan pangan,” kata Yellen, yang dikutip dari CNBC.

Baca juga: Menkeu Janet Yellen Peringatkan Tingginya Inflasi AS

Yellen juga mengungkapkan, AS akan melanjutkan diskusi dengan negara-negara lain mengenai tindakan untuk mengatasi dampak perang di Ukraina, termasuk mengatasi krisis pangan dan pembatasan harga minyak Rusia.

Dia menyebut pembatasan harga minyak Rusia adalah cara yang paling ampuh untuk menekan inflasi AS.

Baca juga: Bursa Saham Eropa Melemah Menyusul Dirilisnya Data Inflasi Amerika Serikat

BERITA TERKAIT

“Pembatasan harga minyak Rusia adalah salah satu alat kami yang paling ampuh untuk mengatasi rasa sakit yang dirasakan orang Amerika dan keluarga di seluruh dunia di pompa bensin dan toko kelontong saat ini."

"Pembatasan harga minyak Rusia akan menyangkal pendapatan Putin, kebutuhan mesin perangnya,” ujar Yellen.

Saat AS melarang penggunaan minyak Rusia dan negara-negara Eropa berusaha mengurangi penggunaan minyak Rusia, harga minyak telah melonjak.

Baca juga: Amerika Serikat dan Sekutunya Batasi Harga Minyak Rusia, Maksimal 60 Dolar AS Per Barel

Bahkan setelah perang Rusia dan Ukraina dimulai, harga minyak mentah melambung di atas 120 ribu dolar AS per barel pada Maret lalu.

Namun para ekonom memperingatkan, larangan minyak Rusia dapat mendorong harga minyak mentah hingga 175 ribu dolar AS per barel.

Batas harga minyak Rusia, akan membuat pembeli minyak Rusia membayar dengan harga yang rendah sehingga dapat membuat pendapatan Rusia dari sektor energi berkurang.

Baca juga: Uni Eropa Sepakat Anggarkan Dana 321 Miliar Dolar AS Untuk Gantikan Impor Minyak Rusia

“Kami akan membangun sanksi bersejarah yang telah kami terapkan yang membuatnya lebih sulit untuk berperang atau menumbuhkan ekonominya,” ungkap Yellen.

Moskow telah bungkam atas proposal pembatasan harga minyak tersebut, sementara negara-negara lain seperti India belum mempertimbangkannya.

Yellen menyatakan batas harga minyak Rusia akan menguntungkan bagi perusahaan pengimpor minyak Rusia, karena dapat mengurangi tingginya biaya impor yang disebabkan oleh asuransi dan sanksi keuangan pada ekspor minyak Moskow.

Akhir bulan lalu, Uni Eropa telah memberlakukan larangan mengasuransikan kapal yang mengangkut minyak Rusia.

“Jadi saya berharap China dan India akan melihat bahwa mengamati batas harga akan melayani kepentingan mereka sendiri dalam menurunkan harga yang mereka bayar untuk minyak Rusia, mereka importir penting,” ujarnya.

Menteri Keuangan AS ini mengatakan tanpa batas harga minyak Rusia, harga bahan bakar global dapat melambung lebih tinggi.

"Kita mungkin akan melihat harga global yang jauh lebih tinggi karena larangan itu akan mengakibatkan sejumlah besar penutupan untuk minyak Rusia.” ujar wanita yang pernah menjabat sebagai Ketua Federal Reserve AS periode 2014 hingga 2018.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas