Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

4 Hal yang Dibutuhkan Sektor Keuangan untuk Bersaing di Era Digital

Ada 4 pendekatan yang mampu membuat perusahaan fintech maupun layanan perbankan digital mampu bersaing dan berkembang dengan lebih adaptif

BizzInsight
zoom-in 4 Hal yang Dibutuhkan Sektor Keuangan untuk Bersaing di Era Digital
Shutterstock
Ilustrasi sektor keuangan di era digital. 

TRIBUNNEWS.COM - Indonesia merupakan salah satu pasar yang paling potensial bagi pembangunan ekonomi digital. Menurut laporan Bank Dunia ‘Beyond Unicorns: Harnessing Digital Technologies for Inclusion in Indonesia’, disebutkan bahwa Indonesia menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi digital tercepat di Asia Tenggara.

Salah satu sektor yang mengalami kemajuan pesat adalah sektor keuangan. Maka, di era digitalisasi, perusahaan teknologi finansial (fintech) dan layanan perbankan digital terus bersaing untuk beradaptasi dan menghasilkan inovasi.

Menurut Indonesia Fintech Report 2020, sejak Bank Indonesia mengeluarkan peraturan e-money baru pada tahun 2018, Indonesia telah mengangkat beberapa dompet digital dan gateway pembayaran terkemuka, sebagai perusahaan fintech.

Saat ini, dengan total 322 perusahaan fintech sebagai faktor pendukung yang mendorong perkembangan besar dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia, produk keuangan dan penggunaan dompet digital diproyeksikan tumbuh dari 10 persen pada 2018 menjadi 20 % 2023.

Pertumbuhan itu juga didorong dengan kemudahan akses seiring penetrasi internet yang meningkat sebanyak 67 % dan penetrasi smartphone yang meningkat 60 % di tahun 2020. Dari peluang tersebut, sektor fintech berpotensi menjadi salah satu sektor yang paling berkembang di Indonesia di pasar. tahun depan.

Sektor fintech diperkirakan akan mencapai valuasi sebesar USD 25 miliar pada tahun 2023, dengan sebagian besar disumbangkan dari perusahaan pemberi pinjaman dengan persentase 50 % , pembayaran sebesar 23 % , blockchain/crypto 8 % sebagai tiga besar di antara jenis lainnya. perusahaan tekfin.

Selain itu, sektor fintech diperkirakan akan mencapai valuasi setidaknya $130 miliar pada tahun 2025, dengan sebagian besar didorong oleh layanan transportasi online, pembayaran digital, dan e-commerce. Hal ini disebabkan semakin banyaknya platform keuangan dan fintech yang terintegrasi dengan aplikasi pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

BERITA TERKAIT

Oleh karena itu, kombinasi akselerasi dan transformasi digital menjadi keharusan bagi mereka yang berkecimpung di sektor bisnis ini.

Ada 4 pendekatan yang mampu membuat perusahaan fintech maupun layanan perbankan digital mampu bersaing dan berkembang dengan lebih adaptif, yang tentunya mencakup strategi yang komprehensif. Berikut pendekatannya yang bisa dilakukan.

Peningkatan sistem keamanan

Setiap inovasi harus dilakukan dengan  mengembangkan sistem keamanan yang kuat demi melindungi pelanggan pengguna fintech dan layanan perbankan digital.

Diperlukan peningkatan keamanan untuk mengimbangi inovasi teknologi terkini terkait keamanan. Hal ini disebabkan  karena pengguna jasa fintech dihadapkan pada risiko serangan siber yang tinggi, maka hal itu dapat diatasi dengan peningkatan sistem keamanan.

Sebagai contoh, Artificial Intelligence (AI) dapat diadopsi sebagai pendeteksi fraud karena dapat menganalisis banyak data dengan lebih cepat. Dengan kata lain, AI dapat memainkan peran utama dalam membantu mengamankan sektor fintech dengan lebih komprehensif.

Selanjutnya, multi-cloud storage juga bisa menjadi solusi. Dalam kasus fintech, umumnya tidak disarankan untuk mengandalkan sistem penyimpanan single-cloud karena tidak dapat memenuhi keamanan data dan permintaan penyimpanan data yang bervariasi.

Jadi, solusi multi-cloud akan memberi keamanan yang lebih baik bagi bisnis dan transparansi yang lebih besar dalam penggunaan data, seraya menyediakan sistem cadangan untuk menyimpan data yang rentan.

Peningkatan SDM

Karena pesatnya perubahan tren sektor keuangan dan teknologi, setiap orang yang terlibat perlu meningkatkan diri untuk menjadi talenta digital yang adaptif. Perusahaan sektor keuangan khususnya fintech dan layanan perbankan digital perlu meningkatkan kemampuan dan keterampilan mereka untuk menjadi lebih kompeten.

Untuk menciptakan perusahaan yang lebih adaptif terhadap perkembangan digitalisasi, perusahaan perlu menjadi lebih ‘lean' dengan meningkatkan skill pada semua SDM dan pengetahuan terhadap keamanan siber.

Oleh karena itu, perusahaan perlu menyediakan pelatihan keamanan siber bagi karyawan. Pengurangan tugas manual dan lebih beralih ke teknologi untuk melakukan lebih banyak tugas dalam otomatisasi, SDM perusahaan juga perlu memastikan skill dan kemampuannya sesuai dengan budaya di bidang keuangan era digital.

Sistem inklusif

Sistem yang memungkinkan dan memperluas akses keuangan bagi masyarakat merupakan salah satu kunci sektor keuangan di era digital.

Prosesnya dapat dimulai dengan inklusi keuangan atau financial inclusion, yang artinya setiap individu dan bisnis memiliki akses ke produk dan layanan keuangan yang lebih berguna dan terjangkau demi memenuhi kebutuhan mereka.

Setiap pihak di sektor ini, seperti perusahaan, pemerintah, UKM, dan pengguna, harus berperan dalam mengembangkan sistem akses keuangan yang inklusif, artinya membangun sistem yang lebih berkelanjutan, sehingga masyarakat lebih tergerak dan antusias menggunakan layanan keuangan di era digital.

Sistem berkelanjutan dilakukan berdasarkan rencana kerja Sustainable Finance Working Group yang menjelaskan mengenai peran dari tiap pihak. Sektor swasta berperan secara inklusif dalam menyusun best practice terkait aksesibilitas dan keterjangkauan pembiayaan serta peningkatan instrumen keuangan.

Alhasil, UMKM lebih mudah dalam mendapatkan akses terhadap pembiayaan, termasuk akses ke pasar global.

Sementara itu, pemerintah berperan sebagai regulator dengan memberikan kebijakan publik untuk mendorong pembiayaan dan investasi dari stakeholder demi mendukung transisi ke sistem .

Penggunaan teknologi

Teknologi seperti AI dan komputasi awan (cloud computing) harus dimanfaatkan untuk mengembangkan fitur yang dapat menjadi solusi bagi pelanggan dan pengguna di sektor finansial.

Pada dasarnya, sektor keuangan dan perusahaan fintech perlu diperkuat, salah satunya dengan memaksimalkan penggunaan mobile apps.

Layanan keuangan yang disediakan aplikasi seluler akan menjadi faktor kunci untuk menghasilkan lebih banyak manfaat bagi semua orang. Dengan aplikasi mobile keuangan, semua orang dapat mengakses inklusivitas keuangan, seperti menggunakannya untuk menabung, menarik uang tunai, meminjamkan, mendapatkan pinjaman bisnis, berinvestasi, membayar tagihan, dan layanan keuangan lainnya untuk diri mereka sendiri dengan cara yang lebih mudah.

Mereka juga dapat dengan mudah mengakses fitur pinjaman usaha atau investasi yang ditawarkan financial technology melalui ponselnya dan memanfaatkannya untuk kebutuhan bisnis mereka.

Namun, penggunaan teknologi seperti mobile apps harus diikuti dengan kemampuan perusahaan untuk beradaptasi. Perusahaan perlu melakukan investasi dan pengembangan pada teknologi backend mobile apps-nya dan memberikan pelatihan literasi digital bagi karyawan.

Setiap teknologi dan penyesuaian yang dilakukan tersebut tentunya membutuhkan infrastruktur yang mumpuni. Salah satu yang paling vital adalah bagaimana data yang ada disimpan dalam satu pusat data atau data center yang menjadi tempat untuk mengintegrasikan sistem komputer, cadangan informasi, server website atau basis data, dan komponen lainnya.

Tencent Cloud yang tak hanya menyediakan layanan cloud computing, menjadi salah satu perusahaan yang juga membantu mendorong ekonomi digital lewat pengembangan di bidang data.

Tencent Cloud berperan dalam mobilisasi dan digitalisasi data di Indonesia lewat pembangunan dua pusat data Internet di Indonesia  yang menjadi pemantik infrastruktur teknologi di Indonesia terus bertumbuh dalam beberapa tahun terakhir.

Melalui webinar bertajuk “Capitalising on Growth Opportunities in Indonesia's Digital Economy Through Data Center Base?” yang diselenggarakan oleh Tribunnews bersama Tencent Cloud pada 30 Maret 2022 lalu, Regional Director Tencent Cloud untuk Asia Tenggara, Kenneth Siow menjelaskan mengenai kiprah dan layanan Tencent Cloud dalam mendukung perkembangan ekonomi digital di Indonesia.

Sebagai salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia, Tencent kini menempati peringkat kedua di China dan peringkat kelima sebagai penyedia layanan cloud di dunia dengan berbagai layanan yang berfokus di banyak sektor. Mulai dari sektor pemerintahan, perbankan, ritel, pendidikan, gaming, dan finansial.

Regional Director Tencent Cloud for Southeast Asia, Kenneth Siow.
Regional Director Tencent Cloud for Southeast Asia, Kenneth Siow. (ISTIMEWA)

”Tencent dan Tencent Cloud sudah berpengalaman untuk membantu perjalanan transformasi digital,” jelasnya.

Business Development Lead Tencent Cloud untuk Singapura dan Indonesia, Brandon Foo, menjelaskan penggunaan teknologi, khususnya cloud computing makin bertumbuh di Indonesia. Beberapa sektor yang mengalami peningkatan signifikan adalah gaming, video, dan perbankan.

Business Development Lead Tencent Cloud for Singapore and Indonesia, Brandon Foo.
Business Development Lead Tencent Cloud for Singapore and Indonesia, Brandon Foo. (ISTIMEWA)

Khusus untuk sektor keuangan dan perbankan, Brandon Foo menjelaskan bahwa Tencent Cloud tak hanya berfokus pada pembangunan cloud computing semata, tetapi juga memastikan setiap layanan yang ada dibangun dengan tingkat keamanan terbaik demi mendukung pertumbuhan digital di Indonesia. Misalnya dengan menyediakan security lab didirikan di berbagai belahan dunia demi membantu sektor perbankan secara umum dan perusahaan fintech.

Dengan demikian, untuk meningkatkan kemampuan bertahan di era digital, siapa pun dan perusahaan dapat menggunakan layanan dari Tencent Cloud. Khusus untuk para pemilik bisnis atau startup di bidang keuangan dan fintech, Anda bisa mulai menggunakan produk-produk dari Tencent Cloud yang menyediakan berbagai solusi cloud computing.

Peningkatan keamanan, peningkatan sumber daya manusia, sistem yang lebih inklusif, dan penggunaan teknologi dapat dikembangkan dan dimanfaatkan secara maksimal dengan menggunakan layanan dari Tencent Cloud, seperti Infrastruktur sebagai layanan (IaaS), Platform sebagai layanan (PaaS), dan Perangkat Lunak sebagai layanan (SaaS).

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menyaksikan acara webinar “Capitalising on Growth Opportunities in Indonesia's Digital Economy Through Data Center Base?” yang diadakan oleh Tribunnews dengan Tencent Cloud pada tanggal 30 Maret 2022 dengan mengunjungi link berikut ini.

 Sebagai gambaran, webinar ini akan memberikan Anda berbagai wawasan mengenai transformasi digital di Indonesia, termasuk bagaimana Tencent Cloud membantu perusahaan-perusahaan Indonesia di sektor perbankan dan sektor keuangan untuk bertumbuh secara digital dan menuju keberlanjutan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa mengunjungi www.tencentcloud.com.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas