Ada di Fase Jenuh, Saham Netflix di Wall Street Anjlok 70 Persen, Mulai Lirik Iklan
Platform streaming Netflix mengumumkan penurunan saham hingga 70 persen dalam perdagangan di bursa AS .
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – Platform streaming Netflix mengumumkan penurunan saham hingga 70 persen dalam perdagangan di bursa AS.
Anjloknya saham Netflix di sepanjang tahun 2022 menjadi pukulan keras bagi perusahaan yang pernah menjadi unggulan di pasar Wall Street.
Imbas dari penurunan saham ini setidaknya kerugian yang ditanggung Netflix mencapai miliaran dolar AS.
Baca juga: Alasan WhatsApp, Google, Instagram, dan Netflix Wajib Daftar PSE
Mengutip dari CNN International Business, runtuhnya saham Netflix terjadi usai perusahaan streaming ini mengalami penurunan pelanggan secara terus-menerus sejak kuartal pertama 2022.
Tak hanya itu, amblesnya pergerakan saham Netflix juga dikarenakan adanya gejolak ekonomi seperti melonjaknya angka inflasi serta memanasnya konflik Rusia dan Ukraina. Inilah yang membuat para investor mulai berpaling meninggalkan raksasa streaming tersebut.
Penurunan ini diprediksi terus bertambah mencapai lebih dari dua juta pelanggan hingga musim semi mendatang.
Berbagai cara telah dilakukan Netflix untuk kembali menguasai pasar saham Wall Street, salah satunya dengan fokus menghadirkan berbagai konten hiburan yang menarik, serta memperbaharui sistem dan layanan dengan melakukan pembatasan kata sandi pada akun pengguna,.
Sayangnya cara tersebut belum cukup mampu mengembalikan kondisi pasar Netflix.
Baca juga: Perjalanan Resident Evil, Game Bertema Zombie yang Diangkat jadi Film hingga Serial Netflix
Menurut analis Andrew Hare, pasar layanan streaming Netflix saat ini tengah berada di fase jenuh. Situasi inilah yang membuat investor ragu akan pertumbuhan ekonomi Netflix di masa depan.
"Begitu Netflix menjadi sangat diremehkan oleh pasar, semua taruhan dibatalkan," kata Hare.
Kendati telah mengalami keruntuhan, namun layanan Netflix saat ini masih memimpin di antara layanan streaming lainnya, dengan memegang 221,6 juta pelanggan dari berbagai dunia.
Baca juga: 4 Hari Lagi, Kominfo Ancam Akan Blokir WhatsApp, Instagram, Hingga Netflix, Ternyata Ini Penyebabnya
Rencananya untuk menambah pendapatan di kuartal selanjutnya Netflix akan menjalin kolaborasi dengan perusahaan teknologi Microsoft, untuk mendukung layanan streaming yang disertai iklan.
Dengan cara ini Netflix berupa untuk mengembalikan pendapatan perusahaan di tengah ancaman inflasi.