Bursa Saham Eropa Merosot di Tengah Kekhawatiran Kenaikan Suku Bunga ECB
Bursa saham Eropa diperdagangkan lebih rendah pada Selasa karena kekhawatiran investor atas kemungkinan naiknya suku bunga Bank Sentral Eropa.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Bursa saham Eropa diperdagangkan lebih rendah pada hari ini, Selasa (19/7/2022), karena kekhawatiran investor atas kemungkinan naiknya suku bunga Bank Sentral Eropa (ECB) terus berlanjut.
Dikutip dari Reuters, indeks pan-Eropa Stoxx 600 turun 0,5 persen, setelah reli kuat dalam dua sesi sebelumnya.
Saham teknologi turun 1,4 persen, setelah Bloomberg melaporkan Apple Inc berencana memperlambat perekrutan karyawan dan mengurangi pengeluaran tahun depan di beberapa unit untuk mengatasi penurunan ekonomi.
Kekhawatiran kenaikan suku bunga meningkat, setelah seorang sumber mengatakan ECB dilaporkan akan mengadakan pertemuan untuk membahas kenaikan suku bunga sebesar 25 atau 50 basis poin untuk menjinakkan inflasi yang melonjak, di pertemuan mereka pada Kamis (21/7/2022) mendatang.
Sumber tersebut menambahkan, ECB juga berencana memberikan bantuan bagi negara-negara yang memiliki utang di pasar obligasi seperti Italia.
Baca juga: Bursa Saham Eropa Menguat di Tengah Kekhawatiran Kenaikan Suku Bunga
Namun dengan syarat mereka tetap mematuhi aturan Komisi Eropa mengenai reformasi dan disiplin anggaran.
Meningkatnya kasus Covid-19 di China, negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia dan konsumen logam utama, juga memukul sentimen pasar.
Logam industri jatuh, dan menyeret saham penambangan Eropa turun 1,0 persen.
Baca juga: Bursa Saham Eropa Melemah Menyusul Dirilisnya Data Inflasi Amerika Serikat
Sementara, saham perusahaan listrik Prancis, Electricite de France (EDF) melambung 15 persen, setelah pemerintah Prancis mengatakan akan menawarkan 12 euro per saham untuk mengambil kendali penuh EDF, dengan tawaran pembelian sebesar 9,7 miliar euro.
Dalam pendapatan, perusahaan farmasi Novartis naik 0,2 persen, dan perusahaan layanan transfer uang yang terdaftar di London, Inggris, Wise Plc naik 11,2 persen.
Produsen truk asal Swedia Volvo juga membukukan kenaikan laba sebesar 13,75 miliar crown atau senilai 1,3 miliar dolar AS, lebih besar dari yang diperkirakan analis yaitu sebesar 12,17 miliar crown.