Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

PMN Tak Kunjung Cair, Penyelesaian Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Hampir Pasti Molor

Penyelesaian konstruksi Kereta Cepat Jakarta-Bandung, berpotensi bakal mundur jika Penyertaan Modal Negara (PMN) tak kunjung cair pada tahun ini.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Choirul Arifin
zoom-in PMN Tak Kunjung Cair, Penyelesaian Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Hampir Pasti Molor
Tribunnews.com/Naufal Lanten
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Didiek Hartantyo. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bambang Ismoyo


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA
- Penyelesaian konstruksi mega proyek transportasi  Kereta Cepat Jakarta-Bandung, berpotensi bakal mundur jika Penyertaan Modal Negara (PMN) tak kunjung cair pada tahun ini.

Direktur Utama PT KAI (Persero), Didiek Hartantyo mengungkapkan, arus kas PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) saat ini hanya mampu bertahan hingga September 2022.

Sebagai informasi, PT KCIC adalah perusahaan yang mengoperasikan jaringan kereta cepat Indonesia yang rencananya akan dibangun dengan rute Jakarta-Bandung.

Perusahaan ini merupakan proyek bersama Pilar Sinergi BUMN Indonesia dengan China Railway Group Limited.

“Apabila ini tidak jadi tahun 2022, maka akan berpotensi penyelesaian kereta cepat terlambat. Karena cash flow dari PT KCIC itu akan bertahan sampai dengan September,” ucap Didiek saat rapat bersama Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat-RI belum lama ini.

“Sehingga kalau (PMN) ini belum turun, maka akan terancam mundur,” sambungnya.

Baca juga: Dana PMN Belum Juga Cair, Proyek Kereta Cepat Berpotensi Molor, Nasib Serupa Terjadi Pada LRT

Berita Rekomendasi

Sebelumnya, proyek ini ditarget rampung pada tahun 2019, dan mundur ke tahun 2022.

Kemudian santer pula diinformasikan bahwa targetnya mundur lagi menjadi 2023.

Penyebab molornya proyek ini tidak lain ialah, dana PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) semakin kecil untuk merampungkan proyek tersebut.

Bos KAI ini juga mengungkapkan, biaya yang dikeluarkan untuk merampungkan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung awalnya senilai 6 miliar dollar AS, atau setara Rp89,8 triliun (asumsi kurs Rp14.976 per dolar AS).

Baca juga: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Akan Diuji Coba Akhir 2022

Namun, pihaknya menghitung terdapat pembengkakan biaya (cost overrun).

Biaya yang membengkak tersebut terjadi untuk kepentingan pembebasan lahan, EPC (Engineering, Procurement, Construction), relokasi jalur dan biaya lainnya.

"Cost daripada kereta cepat ini 6 miliar dolar AS awalnya, nah estimasi cost overrun ada banyak hal. Jadi total cost overrun kita antara 1,176 miliar dolar AS sampai 1,9 miliar dolar," papar Didiek.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas