Siap IPO, Perusahaan Distribusi Kimia Incar Rp 58,5 Miliar dari Pasar Modal
Perusahaan distribusi kimia PT Kusuma Kemindo Sentosa membidik dana segar Rp 58,5 miliar dari pasar modal melalui penawaran umum perdana saham
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan distribusi kimia PT Kusuma Kemindo Sentosa membidik dana segar Rp 58,5 miliar dari pasar modal melalui penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO).
Anak usaha dari PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP) tersebut, akan melepas sebanyak-banyaknya 450 juta saham ke publik dengan harga penawaran Rp 100 sampai Rp 130 per lembar saham.
Dalam keterangan yang disampaikan perseroan, Rabu (20/7/2022), dana hasil IPO setelah dikurangi biaya emisi maka 95 persen digunakan untuk modal kerja dalam rangka mendukung kegiatan operasional dan pengembangan bisnis perusahaan.
Baca juga: Dua Unicorn IPO, Pengamat: OJK Signifikan Dorong Perkembangan Pasar Modal Dalam Negeri
Alokasi rersebut dibagi kembali menjadi 30 persen untuk biaya operasional seperti gaji, biaya angkut, biaya kantor, biaya penjualan dan lainnya.
Kemudian, sekitar 65 persen untuk pembelian barang dagangan, pelunasan hutang usaha kepada pemasok.
Sedangkan, sisanya 5 persen untuk pengembangan sistem informasi dan teknologi Perseroan termasuk digitalisasi sistem informasi teknologi untuk sales, delivery, inventory dan logistik.
Dalam aksi korporasi ini, perseroan telah menunjuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai penjamin emisi dan nantinya akan menggunakan kode KKES saat pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia pada 8 Agustus 2022.
Baca juga: Moratelindo Bidik Rp 1,03 Triliun dari IPO di Bursa Efek Indonesia
Perseroan saat ini menjalankan usaha di bidang perdagangan besar bahan dan barang kimia dasar, perdagangan besar berbagai macam material bangunan dan perdagangan besar mesin, peralatan serta perlengkapan lainnya.
Perusahaan juga merencanakan ekspansi cabang baru di area Jawa Barat dan Jawa Tengah termasuk melakukan proses digitalisasi pada sales service and inventory control.