Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Dihantam Inflasi, Ekonomi Inggris Diprediksi Tumbuh Paling Lambat di Antara Negara Kelompok G-7

IMF memprediksi Inggris akan mengalami pertumbuhan ekonomi paling lambat di antara negara kelompok G7 pada 2023 mendatang.

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Sanusi
zoom-in Dihantam Inflasi, Ekonomi Inggris Diprediksi Tumbuh Paling Lambat di Antara Negara Kelompok G-7
AFP
pusat kota London. Dana Moneter Internasional (IMF) memprediksi Inggris akan mengalami pertumbuhan ekonomi paling lambat di antara negara kelompok G7 pada 2023 mendatang. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, LONDON – Melonjaknya angka inflasi di Inggris hingga menyentuh angka 9,4 persen pada Juni lalu, telah membuat Dana Moneter Internasional (IMF) memprediksi Inggris akan mengalami pertumbuhan ekonomi paling lambat di antara negara kelompok G7 pada 2023 mendatang.

Perlambatan ekonomi Inggris terjadi akibat efek riak dari memanasnya invasi Rusia dan Ukraina selama beberapa bulan terakhir. Gejolak panas tersebut yang kemudian memicu terjadinya lonjakan harga pangan dan energi di Inggris hingga harganya menyentuh level tertinggi, dikutip dari BBC.

Baca juga: Inggris Targetkan Pejabat Rusia dalam Gelombang Sanksi Baru

Kondisi tersebut makin diperparah dengan adanya kenaikan biaya pinjaman akibat meningkatnya suku bunga acuan yang dilakukan bank sentral Inggris guna melawan laju inflasi. Tekanan inilah yang membuat pertumbuhan ekonomi Inggris makin melambat hingga tahun 2023 mendatang.

"Prospek ini telah menjadi gelap secara signifikan sejak April, tekanan ekonomi global yang masih belum pulih dari pandemi dan invasi Rusia ke Ukraina, telah membuat Inggris semakin suram dan tidak pasti," jelas kepala ekonom IMF, Pierre-Olivier Gourinchas.

Sejumlah cara telah dilakukan Inggris untuk memacu laju ekonomi di negaranya, salah satunya dengan memberikan suntikan dana pada rumah tangga Inggris untuk membeli kebutuhan energi sebesar 400 pound serta bantuan 330 pound per tahun untuk pemotongan pajak pribadi.

Namun cara ini nyatanya belum cukup mampu memacu pertumbuhan ekonomi Inggris. IMF menyebut bahwa lonjakan inflasi akan memangkas pertumbuhan Inggris hingga 0,5 persen pada tahun 2023, angka ini jauh lebih rendah dari perkiraannya IMF pada April lalu.

Baca juga: Inflasi Melambat, Rusia Pangkas Suku Bunga Menjadi 8 Persen

Berita Rekomendasi

Saat itu IMF memprediksi pertumbuhan Inggris akan berkembang sebesar 1,2 persen. Imbas perlambatan tersebut kini ekonomi Inggris jadi tertinggal jauh apabila dibandingkan dengan laju ekonomi negara kelompok G-7 seperti Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, hingga AS.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas