Dirjen Kominfo: Digital Ekonomi Jadi Faktor Indonesia Aman dari Jurang Krisis
Kementerian Komunikasi Dan Informatika menyebut digital ekonomi merupakan salah satu faktor Indonesia berada pada titik aman jurang krisis ekonomi
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memaparkan digital ekonomi merupakan salah satu faktor Indonesia berada pada titik aman jurang krisis ekonomi.
Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan menerangkan, Dana Moneter Internasional (IMF) menyiratkan Indonesia menjadi salah satu negara yang bakal aman dari jurang resesi pada tahun 2022.
"Stabilitas ekonomi Indonesia terjadi berkat banyak faktor. Salah satu faktornya performa baik ekonomi digital Indonesia," ujar Semuel saat acara Digi Week 2022 di Jakarta, Rabu (27/7/2022).
Baca juga: Kominfo Dorong Pemanfaatan Teknologi Digital Para Pelaku UMKM
Performa baik ekonomi digital Indonesia disebabkan sejumlah faktor. Pertama, jumlah pengguna internet Indonesia pada 2022.
Berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJI), pengguna internet di Indonesia terus mengalami peningkatan.
"Riset APJI tahun 2022 Indonesia telah memiliki 210 juta orang pengguna internet. Ini meningkat 4 persen dari tahun sebelumnya. Jika dibandingkan dengan total jumlah penduduk Indonesia sudah 77 persen," kata Semuel.
Faktor kedua, 60,6 persen pengguna internet Indonesia sudah aktif melakukan transaksi online. Kegiatan belanja online, ucap Semuel, berkontribusi kepada ekonomi digital Indonesia secara keseluruhan.
"Pada 2021 mencapai 70 miliar dolar AS. Diperkirakan akan terus tumbuh mencapai 146 miliar dolar AS pada tahun 2025," imbuh Semuel.
Baca juga: Kominfo: Dari 65,47 Juta UMKM di Indonesia, Baru 19 Juta yang Go Digital
Faktor ketiga, performa baik ekonomi digital indonesia bisa dilihat dari total tujuh unicorn yang sekarang dimiliki Indonesia dengan dua di antaranya mencapai status unicorn selama masa pandemi.
"Start up Indonesia tumbuh dari 1.400 di tahun 2017 sekarang lebih 5.500 pada 2021," tutur Semuel.