Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Resesi Landa Inggris, Bank Of England Diprediksi Akan Menaikan Suku Bunga 0,5 Poin

Apabila Inggris kembali mengerek suku bunga sebesar 0,5 poin, maka jumlah suku bunga acuan perbankan akan naik menjadi 1,5 persen

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Resesi Landa Inggris, Bank Of England Diprediksi Akan Menaikan Suku Bunga 0,5 Poin
Ledger Insights
Ilustrasi. The Bank of England (BoE) diprediksi akan memperketat kebijakan moneternya dengan mempercepat peningkatan suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin pada pertemuannya di pekan depan. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, LONDON – Bank Sentral Inggris, The Bank of England (BoE) diprediksi akan memperketat kebijakan moneternya dengan mempercepat peningkatan suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin pada pertemuannya di pekan depan.

Langkah ini diambil Inggris menyusul The Fed yang telah lebih dulu mengerek naik suku bunga acuannya, guna menghambat laju inflasi. Meski BoE belum meresmikan kebijakan pengetatan suku bunga.

Namun karena harga konsumen (Consumer Price Index/CPI) Inggris per Juni 2022 telah melesat 9,4 persen, membuat sejumlah analis percaya bahwa BoE akan kembali menaikan suku bunganya.

Baca juga: Dihantam Inflasi, Ekonomi Inggris Diprediksi Tumbuh Paling Lambat di Antara Negara Kelompok G-7

Mengutip dari The Guardian, kenaikan ini jadi yang tertinggi yang pernah dialami Inggris terhitung sejak Februari 1982.

“Setelah beberapa bank sentral di seluruh dunia menaikkan suku bunganya di tengah situasi pengetatan, Bank of England mulai terlihat seperti (lembaga) yang lamban,” kata Luke Bartholomew, ekonom senior di lembaga asset management Abrdn.

Apabila Inggris kembali mengerek suku bunga sebesar 0,5 poin, maka jumlah suku bunga acuan perbankan akan naik menjadi 1,5 persen dari sebelumnya hanya dipatok di angka 1,25 persen.

Berita Rekomendasi

Meski kenaikan ini dapat mendorong lonjakan pinjaman hipotek APR menjadi 3,5 persen. Namun dengan cara ini Inggris dapat melindungi nilai mata uang pound terhadap dolar, dimana sejak awal tahun 2022 nilainya telah jatuh lebih dari 10 persen.

Pelemahan tersebut yang membuat biaya impor dan tingkat inflasi di Inggris makin melesat ke rekor tertingginya, apabila nantinya BoE merealisasikan pengetatan kebijakan moneternya pada pekan depan, maka dengan begitu nilai pound dapat terangkat menyusul nilai dolar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas