ID Tech HQ: Markas Grab Regional untuk Inovasi Bagi UMKM dan Pedagang Pasar
ID Tech HQ - Grab merupakan pusat inovasi regional Grab untuk UMKM dan pedagang pasar yang menaungi ratusan talenta teknologi lokal
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Teknologi digital menjadi salah satu bidang yang mengalami kemajuan sangat pesat dan telah mengambil peranan penting dalam mendukung kehidupan masyarakat Indonesia.
Hadirnya berbagai inovasi baru di bidang teknologi yang dikembangkan oleh generasi muda bangsa tak hanya mendorong potensi ekonomi digital yang dimiliki Indonesia, tetapi juga membantu masyarakat dalam menghadapi berbagai tantangan terutama di masa pandemi Covid-19.
Grab sebagai superapp terkemuka di Asia Tenggara, lewat ID Tech HQ - Grab yang sebelumnya diresmikan pada November 2020 lalu dengan nama Grab Tech Center juga turut ambil bagian dalam melahirkan ratusan inovasi bagi UMKM dan pedagang pasar.
Neneng Goenadi, Country Managing Director of Grab Indonesia mengungkapkan, ID Tech HQ - Grab merupakan pusat inovasi regional Grab untuk UMKM dan pedagang pasar yang menaungi ratusan talenta teknologi lokal untuk fokus meriset, merancang, serta mengembangkan berbagai teknologi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Adapun inovasi-inovasi ini tidak hanya diimplementasikan di Indonesia tapi juga di Asia Tenggara.
“Kita benar-benar berkomitmen untuk membuat talenta lokal Indonesia dapat menjadi tambah keren dan berkiprah tidak hanya di Indonesia tetapi juga memiliki daya saing dengan engineer dari negara lain,” ujar Neneng, Rabu (10/8/2022).
Komitmen ini dibuktikan lewat diluncurkannya beberapa inovasi teknologi seperti GrabMaps yang telah diimplementasikan di 7 dari 8 negara operasional Grab, dimana anak muda Indonesia turut berkontribusi dalam pengembangannya.
Baca juga: Grab Klaim Pengemudi Kendaraan Listrik Hemat Biaya Operasional 25 Persen
Di Indonesia sendiri, tim inti GrabMaps bertanggung jawab untuk memastikan berbagai proses dan operasi lapangan untuk layanan pemetaan di Grab. Inovasi teknologi peta digital ini kini telah mencakup lebih dari 22 juta Points of Interest, atau titik lokasi, di lebih dari 200 kota di Indonesia. GrabMaps juga telah memetakan lebih dari 500 ribu kilometer jalan yang setara dengan 12,5 kali mengelilingi bumi.
Selain GrabMaps, hadir juga Fitur Pendaftaran Mandiri Grab Merchants yang tak hanya diterapkan di Indonesia tetapi juga sukses diboyong ke Thailand. Hal ini pun menjadi pembuktian bahwa kemampuan talenta lokal tak kalah dengan talenta-talenta dari negara lainnya.
“Nah, self onboarding atau Fitur Pendaftaran Mandiri ini bisa membantu UMKM dan pedagang pasar untuk bangkit lebih cepat dan juga lebih kuat karena mereka dapat berjualan dengan lebih cepat. Dari yang dulunya proses pendaftaran butuh 3 minggu atau lebih, kini UMKM dan pedagang pasar dapat langsung onboard di aplikasi Grab hanya dalam waktu 1-3 hari,” jelas Neneng.
Baca juga: Ikuti Pelatihan PNM, Wanita Ultra Mikro Dapat NIB dan Jadi Merchant Grab di Makassar
Tak ketinggalan yaitu inovasi OVO Invest dengan Fitur Pencairan Cepat yang telah menorehkan pencapaian dengan mencatat lebih dari 1 juta investor atau sekitar 15 persen dari jumlah investor reksadana nasional berdasarkan data KSEI.
Menariknya, inovasi-inovasi teknologi tersebut merupakan buatan dan hasil kontribusi generasi muda Indonesia yang semuanya merupakan lulusan dari universitas di tanah air. Mereka adalah Ariek Wibisono yang merupakan lulusan S1 dan S2 UGM, Audry Nyonata lulusan S1 ITB, serta Wilson Cristian lulusan S1 dari Universitas Indonesia.
“Mereka adalah wakil-wakil dari ratusan engineer yang kita punya di Grab dan ini memperlihatkan komitmen kita untuk terus menerus mewadahi lulusan Indonesia untuk menghasilkan inovasi teknologi yang bisa diaplikasikan di kancah internasional,” ujar Neneng.
Neneng pun mengungkapkan bahwa dirinya selalu excited dalam membentuk generasi muda lulusan Indonesia yang berdaya saing tinggi, terlebih dalam mengembangkan teknologi yang dapat mendukung UMKM dan juga pedagang pasar.
“Jadi lewat ID Tech HQ - Grab kita memastikan bahwa teknologi yang dihadirkan dapat men-support kita semua, terutama pelaku UMKM dan pedagang pasar. Ini juga menjadi bagian dari program Kota Masa Depan kita,” pungkas Neneng.
Sebagai informasi, Grab Indonesia telah memiliki Pusat Penelitian dan Pengembangan (R&D Centre) sejak tahun 2017 yang menegaskan komitmen jangka panjang Grab untuk mengembangkan talenta-talenta teknologi tanah air sembari menghadirkan solusi inovatif yang dapat diandalkan oleh UMKM dan pedagang kecil dalam mendigitalisasi produk mereka.