Saat Dua Menteri Jokowi Tak Kompak Soal Kenaikan Harga Mi Instan, Pernyataan Mentan Dibantah Mendag
Syahrul Yasin Limpo mengatakan harga mi instan akan naik tiga kali lipat, Sementara Zulkifli Hasan menepis isu tersebut
Editor: Muhammad Zulfikar
Kenaikan harga mi instan merupakan dampak dari perang antara Rusia dan Ukraina.
Menurut data pemerintah terdapat 180 juta ton gandum tidak bisa diekspor dari kedua negara tersebut. Karena itu, mi instan diperkirakan akan naik hingga tiga kali lipat.
"Dampak dari ketidakstabilan ekonomi global karena pandemi dan juga perang Rusia-Ukraina mengakibatkan lonjakan harga gandum termasuk mi instan dan turunannya. Bukan tanpa sebab, karena kedua negara tersebut merupakan penyuplai hampir 30-40 persen produksi gandum dunia," imbuh Sandiaga.
Baca juga: Harga Mi Instan akan Naik 3 Kali Lipat, Apa Alasannya?
Pantauan Tribunnews.com, harga mi instan di mini market saat ini berada di kisaran Rp 3.000 ke atas. Misal, Sedaap Mie Instan Goreng 90G: Rp 3.100 Sedaap, Indomie Mi Instan Goreng Aceh 90G: Rp 3.000, Indomie Mi Instan Goreng Jumbo Special 129G: Rp 4.000, dan Lemonilo Mie Instan Rendang 77G: Rp 9.600.
Menurut Sandiaga, pelaku UMKM perlu menyikapinya dengan memunculkan ide-ide kreatif dan inovatif. Di antaranya dengan mengoptimalkan sumber pangan dan berbagai produk ekonomi kreatif lokal.
"Kondisi seperti ini jangan lantas membuat kita pasrah, justru harus menjadi momentum bagi kita untuk mengoptimalkan sumber pangan dan berbagai produk ekonomi kreatif lokal sehingga kita tidak terus menerus ketergantungan dengan bahan baku impor," kata Sandiaga. (Tribunnews.com/TribunJogja.com/Kompas.com)