Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Singapura Diprediksi Jadi Ibu Kota Jutawan Bagi Para Crazy Rich Asia di Tahun 2030

Prediksi ini dilontarkan HSBC setelah populasi orang kaya atau crazy rich di Singapura dalam delapan tahun terakhir mengalami peningkatan pesat

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Singapura Diprediksi Jadi Ibu Kota Jutawan Bagi Para Crazy Rich Asia di Tahun 2030
Shutterstock
Patung Merlion di Singapura. Singapura diproyeksikan menjadi negara Asia Pasifik yang memiliki proporsi jutawan tertinggi pada tahun 2030. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com  Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA – Menurut laporan yang dirilis layanan perbankan Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) Singapura diproyeksikan menjadi negara Asia Pasifik yang memiliki proporsi jutawan tertinggi pada tahun 2030.

Prediksi ini dilontarkan HSBC setelah populasi orang kaya atau crazy rich di Singapura dalam delapan tahun terakhir mengalami peningkatan pesat hingga lebih dari 13 persen.

Angka tersebut bahkan mengungguli jumlah jutawan di AS, China serta 12 negara Asia-Pasifik lainnya.

Baca juga: Sumber Kekayaan Tom Liwafa, Crazy Rich Surabaya Punya Bisnis Fesyen dan Kuliner hingga Jadi Penulis

Dimana dalam laporan yang dirilis HSBC, jumlah crazy rich yang bermukim di AS hanya sebesar 8,8 persen orang dewasa, sementara jumlah jutawan yang ada di Cina hanya ada 4,4 persen.

Angka tersebut masih kalah jauh apabila dibandingkan dengan jumlah crazy rich yang ada di Singapura, Bloomberg mencatat jumlah persentase jutawan Singapura kini telah mencapai 7,5 persen.

Perolehan angka tersebut membuat negara dengan julukan kota singa ini menempati urutan negara yang memiliki jutawan tertinggi kedua, tepat di belakang Australia dengan jumlah crazy rich tertinggi di kawasan Asia-Pasifik pada 2021 hingga mencapai 8 persen.

Berita Rekomendasi

Melansir dari situs Fortune, Jumat (19/8/2022), meningkatnya jumlah penduduk kaya yang tinggal di Singapura lantaran pulau ini telah lama dianggap sebagai surga kapitalis, dengan memegang sistem ekonomi tersebut semua orang yang ditinggal di Singapura diberikan kebebasan penuh untuk melakukan kegiatan ekonomi.

Baca juga: Ekonomi Singapura Mengalami Perlambatan, Pemerintah Setempat Pangkas PDB Hingga 4,4 Persen

Dengan menjalankan sistem ekonomi ini, setiap individu memiliki hak penuh untuk mengambil manfaat atas harta atau kekayaannya sebagai alat produksi dan berusaha.

Alasan tersebut yang membuat jutaan warga singapura dapat meraup keuntungan yang lebih khususnya dari bidang teknologi, bisnis dan bidang profesional global. 

Selain alasan diatas, melonjaknya jumlah persentase jutawan di Singapura karena kota singa ini memiliki tingkat kriminalitas terendah diantara negara Asia Tenggara lainnya.

Menurut survei global yang dilakukan oleh Gallup pada tahun 2020, Singapura disebut sebagai negara yang paling aman dengan persentase 97 persen. Hal tersebut dikarenakan Singapura memberikan hukuman yang berat untuk setiap tindak kejahatan yang terjadi di sana.

Predikat ini bahkan telah membuat Singapura untuk memperkuat statusnya sebagai tempat berlindung yang aman bagi para pemilik modal di Asia.

Baca juga: Punya Kekayaan hingga Puluhan Triliun, Ini 3 Crazy Rich Perempuan Indonesia

Hingga jutaan orang mulai bermigrasi ke Singapura, seperti pendiri raksasa game dan e-commerce Sea Forrest Li, pendiri Facebook Eduardo Saverin, serta pendiri pabrik peralatan medis terbesar di China, Mindray.

Tercatat kini jumlah penduduk di Singapura telah mencapai  5,7 juta orang, dengan jumlah penduduk pendatang tembus hingga 400.000 orang. Jumlah tersebut diprediksi populasi akan semakin meningkat  hingga mencapai 700.000.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas