Waspada, Banyak Penderita Awalnya Tak Sadar Terkena Kanker Tiroid
Seorang pejuang kanker tiroid dari Yayasan Pitatosca, menceritakan mengenai gejala awal dirinya terdiagnosa kanker tiroid.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Choirul Arifin
Kondisi lainnya ketika kondisi kanker ini mengalami refrakter (tidak mempan dengan ablasi), prinsip dan metode terapi harus diubah melalui metode sistemik, yaitu metode kemoterapi atau metode terbaru terapi target.
“Terapi target dilakukan dengan cara pasien mengonsumsi obat melalui oral kemudian akan dievaluasi 1 – 2 bulan apakah pasien memberikan respons baik atau tidak,” ujar dr Toman Lumban Toruan, Sp PD-KHOM.
Tidak hanya gejala atau perubahan fisik yang dialami pasien, tetapi dari sisi psikis pasien pun mengalami perubahan.
Menurut Astriani Dwi Aryaningtyas SPsi selaku ketua Yayasan Pitatosca dan juga penyintas kanker tiroid mengatakan pasien dengan diagnosa kanker tiroid pastinya akan merasa dunianya sudah berakhir.
"Di situ timbul rasa ketakutan yang luar biasa dan kebingungan terkait apa yang harus dilakukan, tetapi dengan adanya dukungan dari keluarga, kerabat dan tenaga medis yang saling berkolaborasi, tentunya bisa memberikan semangat dan harapan baru. Saya juga ingin menyampaikan ke seluruh teman-teman yang saat ini sedang berjuang, bahwa kita tidak sendiri banyak orang yang peduli dan kita semua harus yakin bahwa kita bisa sehat kembali," kata dia.
Sebagai informasi, seminar ini merupakan hasil kolaborasi PT Eisai Indonesia dengan Perhimpunan Kedokteran Nuklir Indonesia (PKNI), RS Mandaya, dan Komunitas Pita Tosca Indonesia.
Seminar dibawakan oleh Dr. Soraya Jasmin Haque dan dihadiri jumlah peserta hadir total lebih dari 500 orang peserta.
Kepsyen: Seminar bertajuk 'Talkshow Tiroid : It’s Not You. It’s Your Thyroid’. Seminar ini digelar untuk meningkatkan kesadaran publik tentang kanker tiroid agar publik tidak terlambat melakukan penanganan medis.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.