Soal Harga Pertalite Naik Jadi Rp10.000, Menteri-Menteri Jokowi Bilang Sedang Dievaluasi
Pertalite diperkirakan akan naik harga sekitar 30 persen menjadi sekitar Rp10.000 per liter.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Choirul Arifin
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Pemerintah masih terus menggodok kebijakan terkait bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yakni Pertalite dan Solar.
Saat ini ada beberapa skenario yang disiapkan pemerintah untuk mengatasi subsidi BBM di tengah lonjakan harga komoditas energi global.
Opsi tersebut yakni, menaikkan anggaran kompensasi dan subsidi energi sehingga semakin membebani APBN, mengendalikan volume Pertalite dan Solar, atau menaikkan harga BBM bersubsidi
"Semua opsi kita lakukan exercise itu intinya," ujar Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Raden Pardede seperti dilansir Kompas, Rabu (24/8/2022).
Dia mengatakan, jika ada penambahan anggaran subsidi dan kompensasi energi, maka artinya tak akan ada tambahan anggaran bantuan sosial (bansos).
Sebaliknya, jika BBM diputuskan naik maka dipastikan bansos akan bertambah. "Kalau ada bansos masa subsidi ditambah, Itu pasti salah satu dari situ," katanya.
Saat ini anggaran subsidi BBM dan kompensasi energi 2022 dipatok sebesar Rp 502,4 triliun dan sudah membengkak 229 persen atau sebesar Rp 349,9 triliun dari anggaran semula sebesar Rp 152,1 triliun.
Anggaran subsidi dan kompensasi energi itu pun diperkirakan akan kembali membengkak sebesar Rp 198 triliun, jika tidak ada kenaikan harga BBM Pertalite dan Solar.