Bank Sentral Rusia Longgarkan Pembatasan Perbankan Jual Valuta Asing ke Publik
Keputusan tersebut dapat mempengaruhi pasar kripto di negara tersebut, karena pembatasan mata uang asing telah mendorong investasi kripto di Rusia
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW - Bank Sentral Rusia (CBR) melonggarkan batasan perbankan Rusia yang menjual dolar AS dan euro kepada publik.
Pelonggaran yang mulai berlaku pekan ini dinyakini dapat meningkatkan pasokan dolar dan euro di Rusia.
Keputusan tersebut pun dapat mempengaruhi pasar kripto di negara tersebut, karena pembatasan mata uang asing telah mendorong investasi kripto di Rusia.
Baca juga: Bank Sentral Rusia Berencana Luncurkan Rubel Digital pada 2024
Melansir dari Bitcoin News, pembatasan tersebut hanya mengizinkan bank menjual uang tunai mata uang asing yang telah dibeli dari individu setelah tanggal 9 April 2022.
Sekarang, CBR telah mengizinkan bank-bank Rusia untuk menjual dolar AS dan euro yang diperoleh dari sumber lain.
Pelonggaran ini dapat memungkinkan bank-bank Rusia meningkatkan pasokan tunai dolar AS dan euro. Namun CBR menegaskan, tindakan pembatasan lainnya akan tetap berlaku hingga 9 Maret 2023.
Pada bulan Agustus, CBR memperpanjang pembatasan penarikan tunai dolar AS dan euro selama enam bulan ke depan. Saat ini, bank-bank Rusia telah diizinkan untuk menjual mata uang asing kepada warga Rusia tanpa batas.
Keputusan Moskow untuk menginvasi Ukraina pada 24 Februari lalu, membuat pihak Barat menjatuhkan sanksi ekonomi dan keuangan yang keras terhadap Rusia.
Sanksi tersebut termasuk pembekuan aset bank sentral Rusia, pemutusan bank Rusia dari sistem layanan keuangan internasional SWIFT, serta larangan impor batu bara dan minyak Rusia.
Pembatasan mata uang asing yang diberlakukan CBR menyebabkan lonjakan investasi kripto di negara tersebut. Banyak orang Rusia telah membeli Bitcoin dan cryptocurrency lainnya, yang digunakan untuk mentransfer uang ke luar negeri.
Masih harus dipantau lebih jauh, apakah pelonggaran ini dapat mempengaruhi pasar kripto di Rusia.
Namun, jajak pendapat yang baru-baru ini dilakukan pengembang dompet kripto Tangem menunjukkan, hampir sepertiga warga Rusia siap berinvestasi kripto dalam enam bulan ke depan.