Isu Kenaikan Harga BBM: Pertamax Turbo Cs Turun, Pendaftar MyPertamina Tembus 1 Juta
Pemerintah hingga saat ini belum memutuskan nasib harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite maupun Solar
Editor: Muhammad Zulfikar
Dari rilis Pertamina yang diterima Tribunnews, PT Pertamina (Persero) tidak mengubah harga beberapa produk BBM.
Yakni Pertamax, Pertalite, dan Bio Solar.
Baca juga: Harga BBM Terbaru Hari Ini, Rabu 31 Agustus 2022: Pertalite Rp7.650, Pertamax Rp12.500
Kabarnya Pertalite Rp 10.000 dan Solar Rp 7.200
Saat ini pun santer beredar isu, harga BBM jenis Pertalite akan naik menjadi Rp 10.000 per liter dari sebelumnya Rp7.650 per liter, dan Solar menjadi Rp 7.200 per liter dari sebelumnya Rp 5.150 per liter.
Menyikapi tersebut, pihak Pertamina tidak banyak komentar dan menyebut nasib kenaikan harga BBM bersubsidi merupakan hak regulator yakni Kementerian ESDM maupun Kementerian Keuangan.
“Belum ada arahan dari Pemerintah. Kebijakan harga BBM subsidi merupakan kewenangan dari regulator,” papar Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting saat dihubungi Tribunnews, Senin (29/8/2022).
Kementerian Keuangan menyatakan, kenaikan harga minyak dunia yang kini di kisaran 100 dolar Amerika Serikat (AS) per barel dan rupiah di Rp 14.700 per dolar AS, membuat harga Pertalite dan Solar jauh di bawah keekonomian.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, harga jual Solar oleh Pertamina dengan seizin pemerintah hanya Rp 5.150 per liter.
Baca juga: Harga Pertalite per 1 September 2022 Tidak Naik, Ini Daftarnya
"Ini artinya harga solar jauh di bawah keekonomian hanya 37 persen dari harga keekonomian. Kalau menggunakan hitungan dolar AS di Rp 14.700 dan harga minyak 105 dolar AS, harusnya harga Solar Rp 13.950 per liter," ujarnya dalam konferensi pers di Gedung Kementerian Keuangan, Jumat (26/8/2022).
Karena itu, pengguna dari Solar mendapatkan subsidi 63 persen dari harga keekonomian atau sebesar Rp 8.800 per liter.
Kemudian, Sri Mulyani menambahkan, untuk Pertalite juga sama yakni harga sekarang Rp 7.650 per liter, jauh di bawah keekonomian.
"Kalau hitungan minyak dunia 105 dolar AS dan kurs Rp 14.700 per dolar AS, maka harga Pertalite harusnya di Rp 14.450 per liter," katanya.
Menurut dia, artinya konsumen dari Pertalite sekarang ini mendapatkan subsidi dari pemerintah sebanyak Rp 6.800 per liter.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.