Imbas Kenaikan Harga BBM Subsidi, Laju Rupiah Pekan Depan Bakal Melemah Dekati ke Level Rp14.980
Kenaikan harga BBM akan berdampak kepada meningkatnya inflasi dan perlambatan ekonomi nasional.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Senin (5/9/2022) berpotensi mengalami pelemahan.
Analis PT Sinarmas Futures, Ariston Tjendra mengungkapkan, pelemahan nilai tukar mata uang Garuda terdampak isu kenaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi.
Menurutnya, kenaikan harga BBM berdampak kepada inflasi dan perlambatan ekonomi nasional.
Sehingga, apabila nilai tukar dolar AS tak terkendali, dampaknya juga akan dirasakan di perdagangan pasar saham hingga transaksi komoditas.
Baca juga: Harga BBM Naik, Pemerintah Akan Pantau Perkembangan Inflasi dan Angka Kemiskinan
"Barusan diumumkan kenaikan harga BBM subsidi oleh Presiden. Ini bisa menjadi pemberat rupiah pekan depan," ucap Ariston kepada Tribunnews, Sabtu (3/9/2022).
"Ekspektasi kenaikan inflasi yang bisa menekan pertumbuhan dalam negri karena kenaikan BBM subsidi ini bakal memberi tekanan ke rupiah," sambungnya.
Selain faktor internal dalam negeri, terdapat juga faktor atau sentimen terkait rencana kenaikan suku bunga The Fed.
Menurut Ariston, sentimen the Fed juga masih besar di pasar keuangan yang membuat dollar AS menguat terhadap nilai tukar lainnya.
Dengan adanya sederet sentimen yang terjadi pada hari ini, nilai tukar Rupiah untuk Senin (5/9/2022) bakal berada di rentang Rp14.950 atau Rp14.980.
Sebelumnya pada Jumat (2/9/2022) sore, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di level Rp14.895.
"Potensi Senin mungkin melemah ke arah Rp14.950-Rp14.980, dengan support di kisaran 14900," pungkas Ariston.
Pemerintah telah memutuskan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite dan Solar mulai hari ini.
Baca juga: Harga Pertalite Naik, Jokowi Disebut Abaikan Suara Rakyat dan Pemerintah Cari Untung ke Masyarakat
Pengumuman kenaikan BBM subsidi disampaikan Menteri ESDM Arifin Tasrif yang satu meja dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta, yang disiarkan dalam kanal Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu (3/9/2022).
Tampak hadir Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno, yang juga duduk dalam satu meja dengan Jokowi.
Kini harga BBM subsidi mulai hari ini pukul 14.30, jenis Pertalite dari Rp7650 per liter menjadi Rp10 ribu per liter.
Kemudian, Solar menjadi menjadi Rp6.800 per liter dari sebelumnya seharga Rp5.150 per liter.