Belanda Pasar Potensial untuk Ekspor Kopi Indonesia
Uni Eropa saat ini menjadi konsumen kopi dunia terbesar di dunia,mencapai 2,4 juta ton per tahun atau 24 persen dari total konsumsi kopi dunia.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
Erick menyebut nilai transaksi awal kerja sama tersebut mencapai 5,6 juta dolar AS terdiri dari 2,5 juta dolar AS kontrak pembelian dan sisanya sebesar 3,1 juta dolar AS berupa nota kesepahaman.
"Ini sejak awal saya meminta BUMN bangun ekosistem di mana kita tidak boleh menomorduakan petani," lanjut Erick.
Baca juga: LPEI Genjot Ekspor Kopi Melalui Desa Devisa
Dwi Sutoro, Direktur Pemasaran Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), yang juga sebagai Ketua PMO Kopi Nusantara, mengatakan, pihaknya turut berpartisipasi aktif dalam Pasar Kopi yang akan diselenggarakan di Amsterdam itu.
Menurutnya, kegiatan tersebut sejalan dengan misi PMO Kopi Nusantara, yakni memperbaiki ekosistem supply chain industri kopi dalam negeri.
“Kami membawa kopi-kopi terbaik Indonesia dari lokasi pilot project kami, diantaranya adalah Kopi Ijen dari Jawa Timur yang memiliki nilai historis dan indikasi geografis yang akan menarik perhatian konsumen global,” ujarnya.
Di antara berbagai kisah kopi dan para pelakunya yang akan ditampilkan pada Pasar Kopi di Amsterdam adalah penanaman di desa-desa di batas hutan Sulawesi, pemanfaatan lahan-lahan tidur Sumatera, reforestasi lahan kritis di Jawa Barat, dan kebun-kebun masyarakat adat Waerebo di Flores.
Ekosistem kopi Indonesia meliputi, antara lain dataran tinggi yang menumbuhkan kopi arabika, kebun kopi rakyat di dataran rendah yang menghasilkan robusta, maupun lahan gambut tempat kopi jenis liberika dapat tumbuh dengan baik.
Dalam 10 tahun terakhir, industri kopi Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan, yakni sebesar 250 persen. Kini Indonesia menempati urutan keempat dalam jumlah kopi yang dihasilkan.
Komoditas unggulan ini, menjadi penghasil devisa terbesar ketiga setelah kelapa sawit dan karet.