Menko Airlangga Lakukan Pertemuan Bilateral dengan Mendag AS, Ini yang Dibahas
Airlangga Hartarto melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo di sela Pertemuan Tingkat Menteri IPEF
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan Amerika Serikat Gina Raimondo di sela Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) Indo-Pasific Economic Framework (IPEF) for Prosperity di Los Angeles, Amerika Serikat, pada 8-9 September 2022.
Pada pertemuan itu, Airlangga menyampaikan kebijakan yang dilakukan Pemerintah Indonesia melalui program Kartu Prakerja yang merupakan bantuan Pemerintah untuk meningkatkan keterampilan dan dukungan untuk tenaga kerja agar meningkatkan kompetensi dan mendapatkan pekerjaan atau berwirausaha.
Baca juga: Menko Airlangga Bertemu Menteri Jepang: Tahun 2023 Momentum Terbaik untuk Saling Mendukung
Program Kartu Prakerja merupakan program end-to-end digital dan program Government to People (G-to-P) yang telah diikuti oleh 13 juta peserta dan jumlah pendaftar lebih dari 110 juta yang dilakukan secara digital.
Mendengar hal itu, Raimondo pun sangat terkesan dengan keberhasilan program Kartu Prakerja tersebut. "Investasi Pemerintah pada sumber daya manusia akan sangat membantu pertumbuhan ekonomi dan masa depan Indonesia," ujar Raimondo.
Selain itu, pada pertemuan tersebut juga membahas berbagai perkembangan penting dalam perundingan IPEF dan upaya untuk meningkatkan kerja sama dan investasi AS ke Indonesia.
"Volume perdagangan bilateral RI-AS ditargetkan dapat mencapai USD 60 miliar, di mana saat ini baru mencapai sekitar USD 37 miliar, sehingga terdapat opportunity untuk lebih meningkatkan lagi kerja sama kedua negara," ujar Airlangga.
Baca juga: Menko Airlangga Bahas Perkembangan Penanganan PMK dan Upaya Kerja Sama dengan Menteri Selandia Baru
Airlangga menyampaikan bahwa Indonesia telah mendorong reformasi struktural melalui omnibus law UU Cipta Kerja, posisi strategis Indonesia selaku Presidensi G20 dan Ketua ASEAN pada 2023, juga perlunya dukungan AS terkait dengan masalah pangan terutama impor kedelai (soya bean) dari AS yang cukup besar.
Investasi US ke Indonesia masih sangat kecil, dimana tahun 2021 hanya sebesar USD 2,54 miliar atau sekitar Rp 37,5 triliun, sehingga perlu didorong untuk lebih banyak investasi AS ke Indonesia. Mendengar hal itu, Secretary Raimondo pun membenarkan pernyataan tersebut.
Baca juga: Airlangga Hartarto Salah Satu Nama Bakal Capres yang Disenangi Jokowi, Pengamat Ungkap Alasannya
"Itulah pentingnya mengapa Indonesia perlu bergabung dalam IPEF dan berperan aktif dalam setiap pertemuan. Ini adalah opportunity yang sangat bagus bagi Indonesia untuk meningkatkan perdagangan dan investasi AS," ujar Raimondo menanggapi pernyataan Menko Airlangga.
Indonesia telah aktif terlibat dalam inisiasi pembentukan IPEF dan bergabung sejak diluncurkannya pada tanggal 23 Mei 2022 di Tokyo, Jepang. Pada pertemuan IPEF Ministerial Meeting di LA ini, Indonesia menegaskan dan memutuskan untuk terlibat dalam seluruh pilar yang ditawarkan di dalam IPEF, termasuk Pilar I mengenai perdagangan.
Sementara itu, Raimondo menyampaikan bahwa IPEF sangat bermanfaat untuk negara-negara di Kawasan Indo Pasifik. Sesuai dengan Program CHIPS Pemerintah US telah menyediakan dana federal sebesar USD 50 Miliar (sekitar Rp 747 Triliun) untuk membangun industri semi conductor.
Raimondo menyampaikan komitmennya kepada Menko Airlangga untuk menyediakan alokasi dari dana di Program CHIPS tersebut untuk mendorong investasi semi conductor di Indonesia.
Raimondo juga menegaskan komitmennya untuk mendorong perusahaan-perusahaan besar Amerika berinvestasi di Indonesia.
Selain itu, Raimondo juga menyampaikan bahwa untuk meningkatkan kapasitas SDM di bidang semi conductor, sudah ada Program Master untuk Semi Conductor (Master’s Degree in Semiconductor and Microelectronics Engineering di University of Purdue), yang bisa dikerjasamakan dengan Perguruan Tinggi di Indonesia.
Airlangga menyambut baik dan menawarkan untuk menyiapkan KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) Pendidikan di Batam, agar sejalan dengan industri semi konduktor yang sudah ada di Batam.
Airlangga menegaskan pentingnya program konkret yang dapat direalisasikan (concrete deliverable) menindak lanjuti komitmen tersebut. Karena itu, Raimondo meminta untuk segera dibentuk Tim Teknis antara kedua negara guna membahas hal-hal teknis, dan akan mengundang kembali Airlangga untuk membahas hasil nyata dari pembahasan teknis tersebut pada Oktober 2022.
Diketahui, pada pertemuan tersebut, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto didampingi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Duta Besar RI untuk AS, Sesmenko Perekonomian dan Dirjen KPAII Kementerian Perindustrian.