Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Senin Pagi Nilai Tukar Rupiah Menguat Terhadap Dolar AS, Tembus Level Rp14.826

Nilai tukar mata uang Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di level Rp14.826 pada Senin pagi (12/9/2022).

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Senin Pagi Nilai Tukar Rupiah Menguat Terhadap Dolar AS, Tembus Level Rp14.826
TRIBUN KALTIM/NEVRIANTO HARDI PRASETYO
Teller memperlihatkan pecahan uang Rupiah baru di Kantor Layanan Utama Bankaltimtara, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (7/9/2022). Pecahan uang Rupiah baru telah tersedia sekira sepekan terakhir dan telah disosialisasikan di Bankaltimtara Cabang Utama Samarinda, Kalimantan Timur. TRIBUN KALTIM/NEVRIANTO HARDI PRASETYO 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar mata uang Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di level Rp14.826 pada Senin pagi (12/9/2022).

Sebelumnya pada Jumat (9/9/2022) sore, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di level Rp14.830.

Pengamat Pasar Keuangan Ibrahim Assuaibi mengatakan, sebelumnya penguatan nilai tukar mata uang Garuda terdorong sentimen eksternal dan juga internal.

Untuk faktor eksternal, fluktuasi Rupiah terpengaruh sentimen indeks dolar dan indeks dolar berjangka, yang keduanya kehilangan 0,6 persen, setelah Bank Sentral Eropa menaikkan suku bunga pada hari Kamis.

Baca juga: Bos PT Duta Palma Group Surya Darmadi Didakwa Rugikan Negara Triliunan Rupiah

"Bank Sentral Eropa menaikkan suku bunga dengan rekor 75 basis poin (bps), mengambil suku bunga deposito di atas 0 persen untuk pertama kalinya sejak 2012, pihaknya memperkirakan akan terus menaikkan suku bunga untuk meredam permintaan, dengan memprioritaskan perang melawan inflasi," ucap Ibrahim, (9/9/2022).

Sentimen wacana kenaikan suku bunga the Fed juga mempengaruhi pergerakan Rupiah.

Berita Rekomendasi

Ketua Fed Jerome Powell mengatakan bank akan bertindak kuat untuk mengendalikan inflasi.

Penurunan klaim pengangguran AS juga menunjukkan kekuatan di pasar tenaga kerja, memberi The Fed lebih banyak ruang untuk menaikkan suku bunga.

Sementara untuk faktor internal, penguatan nilai tukar Rupiah terdorong sentimen harga BBM yang meningkat. Namun, Pemerintah bersama sejumlah Kementerian dan Lembaga terkait, melakukan berbagai upaya agar laju inflasi dapat terkendali.

Misalnya, dengan memberikan bantuan sosial, penggunaan dana belanja tak terduga untuk mengatasi kenaikan biaya transportasi saat distribusi barang.

Ibrahim memprediksi, nilai tukar Rupiah pada Senin (12/9/2022) akan berada pada kisaran Rp14.800 hingga Rp14.860.

"Sedangkan untuk perdagangan senen depan (hari ini), mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp14.800 hingga Rp14.860," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas