Jaga Stabilitas Harga Ayam Hidup, NFA Tingkatkan Fasilitasi Penyerapan dari Peternak
NFA melakukan fasilitasi penyerapan live bird atau ayam hidup melalui kerja sama dengan BUMN serta Asosiasi peternak dan pedagang.
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Dewi Agustina
Untuk menjaga pasokan jagung di sentra produksi unggas, sampai September ini, NFA telah memfasilitasi pendistribusian jagung dari NTB ke Kendal dan Blitar sebanyak 2,7 juta kg.
Kedepannya, untuk menjaga stabilitas harga pakan, NFA akan menyusun HAP pakan ternak.
Adapun, berdasarkan data Panel Harga Pangan NFA, per 11 September 2022 harga rata-rata nasional ayam hidup tingkat produsen Rp 21.380/kg, dengan harga tertinggi Rp 24.170 di provinsi Kalimantan Selatan dan terendah Rp 17.000 di provinsi Sumatera Selatan.
Untuk ketersediaan daging ayam ras, berdasarkan data Neraca Pangan Nasional, sampai akhir September 2022 diperkirakan stok daging ayam ras berada di 602 ribu ton, sementara sampai akhir Desember 2022 berada di angka 903 ribu ton.
"Dapat dikatakan untuk ketersediaan daging ayam ras nasional berada di posisi aman. Upaya menjaga ketersediaan pangan lainnya juga terus kami lakukan. Stok pangan kami pantau secara harian naik-turunnya, hal ini sesuai arahan Presiden RI agar kita semua meningkatkan kewaspadaan di tengah ancaman krisis pangan global," ujar Arief.
Sementara itu, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan di kesempatan yang sama mengatakan, pihaknya bersama NFA telah melakukan pertemuan dengan para pelaku usaha perunggasan baik dari BUMN maupun swasta, guna membahas solusi jangka pendek, menengah, dan Panjang.
Salah satunya, mendorong peningkatan kuota Grand Parent Stock (GPS) untuk BUMN Pangan agar dapat meningkatkan volume bisnis peternakannya, sehingga berkolerasi dengan peningkatan serapan ayam hidup peternak mitra.
Mendag juga optimis, perhari ini harga ayam hidup di tingkat peternak akan kembali naik hingga harga kembali stabil, sehingga tidak terlalu membebani peternak.