Wakil Presiden IPA: Industri Hulu Migas Dihadapkan Tantangan untuk Mengurangi Ketergantungan Impor
Greg Holman mengatakan, transisi energi merupakan hal yang tak dapat dihindari oleh seluruh perusahaan migas di seluruh dunia.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kondisi sektor hulu migas Indonesia kini sedang menghadapi dua tantangan sekaligus, yaitu pemenuhan kebutuhan energi guna mengurangi impor migas, dan berkontribusi dalam upaya menurunkan emisi karbon.
Wakil Presiden Indonesian Petroleum Association (IPA), Greg Holman mengatakan, transisi energi merupakan hal yang tak dapat dihindari oleh seluruh perusahaan migas di seluruh dunia.
Kesepakatan Paris yang menargetkan pengurangan emisi karbon guna menahan laju kenaikan suhu dunia sebesar 1,5 hingga 2 derajat Celsius diakui telah mengubah wajah industri hulu migas saat ini.
Baca juga: BPH Migas Sebut Penyaluran BBM Subsidi Tepat Sasaran Butuh Regulasi yang Rinci
Indonesia, sebagai salah satu negara yang meratifikasi Kesepakatan Paris, sedang berusaha keras untuk mengurangi emisi karbon yang dihasilkan dari aktivitas seluruh industri, termasuk industri hulu migas.
Untuk mencari solusi permasalahan tersebut, IPA kembali menggelar Konvensi dan Pameran IPA ke-46 tahun 2022 (IPA Convex 2022) dengan mengusung tema Addressing the Dual Challenge: Meeting Indonesia’s Energy Needs While Mitigating Risks of Climate Change.
Rencananya, IPA Convex 2022 akan berlangsung secara hybrid pada 21-23 September 2022.
Greg kembali melanjutkan, meskipun dihadapkan kepada tantangan pengurangan emisi karbon, namun para pelaku industri hulu migas meyakini bahwa industri hulu migas tetap diperlukan untuk menunjang kebutuhan energi di masa mendatang dan sebagai jembatan menuju transisi energi.
"Kami berharap, seluruh pemangku kepentingan di industri hulu migas dapat duduk bersama mencari solusi agar target pemenuhan kebutuhan energi dan upaya mengurangi emisi karbon akibat kegiatan hulu migas dapat tercapai dengan baik," jelas Greg di kawasan Sudirman, Jakarta, Selasa (13/9/2022).
Sementara itu, Ketua Panitia IPA Convex 2022, Krishna Ismaputra mengatakan, acara pameran dan konvensi tahunan ini merupakan ajang yang sangat dinantikan oleh para pemangku kepentingan untuk dapat membahas hal-hal terbaru termasuk teknologi dan isu-isu terkait lainnya dalam industri migas.
Pada tahun ini, lanjut Krishna, IPA Convex diselenggarakan secara luring (offline) dan daring (online).
Baca juga: BPH Migas Sebut Penyaluran BBM Subsidi Tepat Sasaran Butuh Regulasi yang Rinci
Meski dilakukan offline, pelaksanaan IPA Convex juga tetap mematuhi protocol kesehatan sesuai arahan Satgas Covid 19. Untuk online, IPA Convex dapat diakses melalui platform virtual resmi.
Dengan menggabungkan dua konsep offline dan online, pameran pada IPA Convex 2022 dapat dikunjungi tanpa adanya batasan waktu dan tempat.
Pengunjung pameran dari seluruh dunia dapat melihat virtual stan para peserta pameran dengan hanya mengakses platform virtual di atas.
"Selain pameran, seluruh sesi diskusi yang diadakan pada IPA Convex 2022 juga dapat diikuti baik secara offline maupun online oleh peserta konvensi dari seluruh dunia," pungkas Krisna.