Dapur Ibu Bersama, Program Susu Kental Manis yang Buktikan Kekompakan Usaha Para Ibu Kreatif!
FRISIAN FLAG mengundang berbagai pihak untuk mendukung para pelaku UMKM. Mulai dari Ahli Pemasaran Digital, Chef Profesional, dan BPOM.
Penulis: Muhammad Fitrah Habibullah
Editor: Bardjan
TRIBUNNEWS.COM - Layaknya pepatah lama ‘bersatu kita teguh bercerai kita runtuh’, para ibu yang tergabung dalam kelompok D’Ketan dan Tenda 7 Sprinkles berkolaborasi dengan PT Frisian Flag Indonesia dan Komunitas Ibu Profesional lewat program Kedai Kreatif Susu Kental Manis FRISIAN FLAG: Bersama Majukan UMKM Indonesia.
Dalam program ini, FRISIAN FLAG mengundang berbagai pihak untuk mendukung para pelaku UMKM. Mulai dari Ahli Pemasaran Digital, Chef Profesional, dan BPOM sebagai pemateri.
Hadirnya BPOM menekankan pentingnya inovasi yang dilakukan para pelaku UMKM yang tentunya harus selalu bersandar pada keutamaan keamanan pangan. Hal ini penting dilakukan untuk meningkatkan daya saing yang juga akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan.
Frisian Flag Indonesia merupakan salah satu industri pangan yang berperan serta aktif dalam program Orang Tua Angkat Badan POM. Untuk itu, program Kedai Kreatif dari FRISIAN FLAG ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran keamanan pangan, khususnya di komunitas UMKM.
Dalam program ini, para ibu dalam program ini dapat membuktikan bagaimana kerja sama, kolaborasi, kekompakan, dan inovasi, membuat mereka bisa mencapai kemandirian finansial.
Salah satu UMKM yang tergabung dalam program Kedai Kreatif Susu Kental Manis FRISIAN FLAG: Bersama Majukan UMKM Indonesia adalah D’Ketan, salah satu UMKM kuliner asal Depok yang menjual berbagai menu pilihan dengan bahan utama ketan.
Nama D’Ketan sendiri terinspirasi dari lokasi tinggal anggota yang berada di satu kota yang berdekatan dan juga terinspirasi dari filosofi ketan yang lengket, yang juga merupakan bahan utama pembuatan dodol sebagai salah satu kuliner khas Depok.
“Kami ingin kelompok ini tetap lengket, kompak, dan selalu menjaga tali silaturahmi,” kata Ari Falatika Suheni, salah satu anggota D’Ketan.
Begitu ada order, para anggota D’Ketan bekerja sama untuk memproduksi produk unggulannya. Selain itu, Sebelum ada bazar-bazar, D’Ketan sudah menginisiasi projek Bersama Setenda dan mengembangkan produk yang mereka pelajari di program Dapur Ibu Bersama, contohnya kentang mustofa dengan tingkat kepedasan dari level 0 sampai 3.
Kunci rahasia dari D’Ketan kekompakan dan konsistensi mengadakan kegiatan bersama, misalnya dengan rutin mengadakan latihan memasak bersama.
Para ibu kreasikan menu dengan susu kental manis
Mulai dari latihan membuat kentang mustofa, pie susu, pie buah, maupun sosis solo yang kulitnya tak gampang pecah. Dari latihan dan masak bersama, mereka membuat standarisasi produk yang berkualitas dan berstandar sama.
Selain latihan, mereka juga rutin mengadakan pertemuan secara daring, dan berbagi informasi bazaar. Penjualan dilakukan melalui Instagram maupun status WA tiap-tiap anggota atau di bazaar-bazaar.
“Kalau ada orderan, kami bagi rata. Seperti waktu itu kami mendapat pesanan 100 boks makanan ringan. Kami lalu bagi rata, siapa yang membuat sosis solo, pie, dan sebagainya. Termasuk hasil, kami lakukan bagi hasil. Sejauh ini penjualannya alhamdulilah. Lumayan!” ujar Ari Falatika.
Anggota-anggota D’Ketan juga memiliki pengalaman yang berbeda-beda. Ada yang sudah berpengalaman jualan kue, ada yang hanya sesekali berjualan dan ada juga yang sama sekali baru di dunia kuliner.
“Kami ikut Dapur Ibu Bersama karena sama-sama suka memasak dan bagaimana caranya dari hobi itu juga bisa menghasilkan uang dari dapur kami, karena itulah suami dan keluarga sangat mendukung,” tutur para anggota D’Ketan.
Fasilitator dari Kedai Kreatif Susu Kental Manis FRISIAN FLAG juga membantu memberikan endorse D’Ketan dengan konten-konten di media sosial, yang membuat kreasi menu mereka lebih terlihat.
Tak beda jauh dengan D’Keta, para ibu dari Bogor yang tergabung dalam Tenda 7 Sprinkles hadir dengan inovasi dengan filosofi warna-warni. Ini karena anggota mereka berasal dari latar belakang dan pengalaman yang berbeda.
Kelompok ini dikenal atas keseriusannya membangun UMKM, salah satunya dengan mengurus Nomor Induk Berusaha (NIB) secara kolektif ke Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bogor.
“Terus terang kami tidak ingin berhenti sampai project selesai. Kami berniat meluaskan pasar dan istilahnya ingin naik kelas. Akhirnya kami memutuskan untuk mengurus izin biar benar-benar diakui dan yakinkan kostumen bahwa kami itu punya izin, kami itu kedepannya ingin menjadi pelaku UMKM yang sesuai standar,” kata Evi, salah satu anggota Tenda 7 Sprinkles.
Tenda 7 Sprinkles beberapa kali mengadakan latihan bersama untuk membuat beberapa menu yang diajarkan di Dapur Ibu Bersama, contohnya latihan bareng membuat kentang mustofa yang memang cukup menantang pembuatannya.
Para ibu Tenda 7 Sprinkles juga kerap mengadakan sesi belajar fotografi yang diinisiasi salah satu anggota yang sudah sering menjadi narasumber kelas fotografi makanan. Hasilnya, foto mereka beberapa kali memenangkan tantangan yang diadakan Dapur Ibu Bersama.
Dari bazaar itu mereka belajar bagaimana mengemas produk, strategi penawaran kepada pengunjung yang lewat, dan bersosialisasi dengan warga setempat.
“Kami juga beruntung bekerja sama dengan FRISIAN FLAG® yang sudah punya nama besar, sehingga lebih mudah dikenali oleh pengunjung bazaar,” kata Wahyu, salah satu anggota Tenda 7 Sprinkles.
Di samping itu, ibu-ibu di Tenda 7 Sprinkles juga terus membuka pemesanan kembali untuk produk-produk yang diajarkan di program Dapur Ibu Bersama, yaitu sosis solo, kentang mustofa, pie susu, dan kopi Tualang.
Pembuatan kentang mustofa dengan Susu Kental Manis FRISIAN FLAG menjadi inovasi dan memberikan rasa yang tidak hanya lezat serta unik, namun juga disukai konsumen.
Untuk sosis solo, penganan ini memiliki isian yang lumer, gurih manis dan telah mencapai puncak dengan omzet besar. Hingga kini, pesanan demi pesanan masih berdatangan saat para anggota membuka pemesanan kembali untuk masing-masing.
Yang paling fenomenal adalah bagaimana ibu-ibu ini ‘keroyokan’ mengurus NIB di tengah anggapan sulitnya mengurus perizinan semacam ini. Para ibu bolak balik ke kantor Dinas Koperasi dan UMKM untuk mendapatkan pengarahan mengenai perizinan apa saja yang perlu diurus dan jenis usaha apa saja yang bisa didaftarkan.
“Dari situ kami diarahkan buat NIB, alhamdulillah, kami pun bikin NIB bareng,” tutur Evi.
Ibu-ibu di Tenda 7 Sprinkles sudah membayangkan mereka akan mendirikan UMKM yang sesuai standar kesehatan dan kelayakan pangan.
“Ke depan kami ingin mendirikan UMKM Bersama, entah itu toko atau secara online, bahkan ada yang punya ide kafe juga, karena kami ingin maju dan dengan pengurusan izin kami tidak takut maju ke arah sana,” kata Evi lagi.
Komitmen untuk memajukan UMKM lewat program dari susu kental manis
Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia, Andrew F. Saputro mengapresiasi komitmen ibu-ibu peserta Kedai Kreatif Susu Kental Manis FRISIAN FLAG®: Bersama Majukan UMKM Indonesia untuk berkolaborasi bersama dalam kelompok.
“Di Frisian Flag Indonesia kami percaya bahwa kolaborasi adalah salah satu cara efektif untuk mencapai tujuan bersama, dalam hal ini mencapai kemandirian finansial bagi ibu-ibu UMKM perempuan. Pelatihan dan pembekalan di Kedai Kreatif Susu Kental Manis FRISIAN FLAG tidak hanya meningkatkan keterampilan, tapi juga menjadi support system untuk keberhasilan usaha mereka,” ujar Andrew.
Inisiatif tersebut, menurutnya, adalah salah satu upaya Frisian Flag Indonesia untuk membantu mengembangkan kewirausahaan, khususnya bagi UMKM sebagai penopang perekonomian bangsa dan secara khusus UMKM perempuan di Indonesia.
"Ini semua sejalan dengan semangat 100 tahun FRISIAN FLAG #MelajuKuatBersama untuk membangun Indonesia yang Sehat, Sejahtera, dan Selaras," sambung Andrew.Dapur Ibu Bersama adalah kelanjutan dari program Kedai Kreatif Susu Kental Manis FRISIAN FLAG: Bersama Majukan UMKM Indonesia, yang diluncurkan pada Desember 2021 yang lalu.
Dimulai sejak Maret 2022, Dapur Ibu Bersama telah mendukung 400 UMKM perempuan di Jabodetabek dan Bandung melalui kegiatan pendampingan, pembinaan dan bantuan pengembangan usaha untuk meningkatkan kapasitas pelaku UMKM.
Program Dapur Ibu Bersama menghadirkan berbagai kegiatan seperti pelatihan dan webinar mengenai cara memproduksi pangan sesuai standar keamanan pangan dari Badan POM RI, cara pemasaran melalui digital marketing, pengemasan, mengulik kreasi menu berbahan Susu Kental Manis Frisian Flag seperti buko nanas, bola ubi, kentang mustofa, pie susu, pie buah, loukoumades, dan minuman kopi Tualang. Para peserta juga mengikuti berbagai tantangan kreasi masakan dan kelas memasak (cooking camp).