Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Ini Dampak Positif dan Negatif dari Program Konversi Kompor Gas 3 Kg ke Listrik

Indonesia merupakan importir elpiji, sangat tergantung dengan harga gas contract price (CP) Aramco yang kini mengalami fluktuasi.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Ini Dampak Positif dan Negatif dari Program Konversi Kompor Gas 3 Kg ke Listrik
HO
Warga memasak menggunakan kompor induksi yang sebelumnya dikonversi dari kompor LPG oleh PLN. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Uji coba konversi kompor gas elpiji 3 kilogram (kg) ke kompor listrik menuai pro dan kontra. Banyak orang yang menyebut program ini semakin membebani masyarakat.

Namun, banyak juga yang mengatakan kehadiran program konversi kompor listrik memiliki sejumlah keuntungan.

Pengamat Energi sekaligus Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan memandang, konversi kompor elpiji ke kompor induksi akan memberikan beberapa dampak, baik positif maupun negatif.

Baca juga: Kompor Induksi: Kelebihan, Kekurangan, dan Perbedaannya dengan Kompor Listrik Biasa

Dampak positif kompor listrik akan mengurangi impor elpiji yang mana saat ini 75 persen adalah impor.

Seperti diketahui, Indonesia yang merupakan importir elpiji sangat tergantung dengan harga gas contract price (CP) Aramco yang kini mengalami fluktuasi.

"Sehingga jika sudah masif kompor induksi ini maka bisa mengurangi beban subsidi, dengan kompor induksi maka ketahanan energi kita semakin kuat karena kita akan lebih mandiri," ucap Mamit kepada Tribunnews, Minggu (25/9/2022).

Berita Rekomendasi

"Dimana listrik kita berasal dari batu bara yang jumlahnya cukup besar, dengan kompor induksi bisa mengurangi kelebihan pasokan listrik yang saat ini sangat banyak dengan adanya peningkatan konsumsi listrik," sambungnya.

Berdasarkan data dari PLN, lanjut Mamit, penggunaan kompor induksi ini lebih hemat jika dibandingkan dengan kompor elpiji.

Terkait kekurangannya, penggunaan kompor induksi harus dibarengi dengan kompor lain. Karena jika pasokan listrik terganggu masyarakat tidak bisa memasak.

Kemudian harga kompor induksi terbilang masih cukup mahal, dan wattnya masih tinggi meskipun pemerintah dalam konversi ini memberikan secara gratis termasuk peralatannya.

Baca juga: Soal Penggunaan Kompor Listrik, Komisi VII DPR: Masih Tahap Sosialisasi

"Pada prinsipnya mekanisme konversi ini adalah dengan memberikan jalur khusus hanya untuk kompor induksi dimana pemasangannya gratis. Jadi tidak akan mengganggu penggunaan listrik yang lain," papar Mamit.

Hanya saja, catatan saya adalah agar kompor induksi ini tidak memberatkan masyarakat dimana tarifnya harus tetap di subisidi. Sehingga masyarakat tidak akan mengalami kenaikan tarif. Selain itu, pemerintah harus memastikan bahwa dengan menggunakan kompor induksi ini akan jauh lebih menguntungkan bagi masyarakat dan juga pemerintah," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas