Dibebani Sentimen Negatif, Bursa Saham Asia-Pasifik Ambles
Indeks Kospi Korea Selatan jatuh 3,02 persen menjadi 2.220,94 dan indeks Kosdaq tergelincir 5,07 persen menjadi 692,37.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Bursa saham Asia Pasifik turun tajam pada perdagangan hari ini, Senin (26/9/2022) karena sentimen negatif terus membebani pasar keuangan.
Dikutip dari CNBC, indeks Nikkei 225 Jepang turun 2,66 persen menjadi 26.431,55, dan indeks Topix terkoreksi sebesar 2,71 persen menjadi 1.864,28.
Indeks Kospi Korea Selatan jatuh 3,02 persen menjadi 2.220,94 dan indeks Kosdaq tergelincir 5,07 persen menjadi 692,37.
Di Australia, indeks S&P/ASX 200 turun 1,6 persen menjadi 6.469,40. Sedangkan indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 1,34 persen.
Baca juga: Investor Pertimbangkan Kekhawatiran Resesi, Saham Nikkei 225 Jepang Turun Mendekati 2 Persen
Indeks Hang Seng Hong Kong jatuh 0,21 persen pada jam terakhir perdagangan, menghapus kenaikan sebelumnya. Sementara indeks teknologi Hang Seng melawan tren penurunan dengan naik 1,61 persen.
Bursa saham di China Daratan juga mengalami penurunan hari ini. Indeks Shanghai Composite jatuh 1,2 persen menjadi 3.051,23, dan indeks Shenzhen Component turun 0,398 persen menjadi 10.962,56.
Komite kebijakan moneter Bank Sentral India dijadwalkan mengadakan pertemuan akhir pekan ini. Begitu juga dengan China yang dijadwalkan merilis data aktivitas pabrik akhir pekan ini.
Saham kasino Makau mendapat dorongan dari perubahan karantina Hong Kong
Saham operator kasino di Makau melonjak menyusul pengumuman perubahan kebijakan karantina di Hong Kong untuk para pelancong yang datang.
Saham Sand China melonjak lebih dari 18 persen, Wynn Macau naik 9,33 persen dan Galaxy Entertainment melonjak 9 persen. Saham pengembang kasino dan resor hiburan SJM Holdings juga mengalami kenaikan sebesar 13 persen.
Hong Kong berpotensi memulihkan 3 hingga 4 poin presentase dari produk domestik bruto (PDB) setelah wilayah itu dibuka kembali secara penuh, kata kepala ekonom Asia-Pasifik di Goldman Sachs Andrew Tilton.
Mata uang Asia melemah terhadap greenback
Yen Jepang melemah terhadap dolar AS di perdagangan pagi Asia, menjadi 143,60.
Sementara Yuan China melemah menjadi 7,1475 per dolar AS.