Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Keperkasaan Dolar AS Bikin Yuan dan Yen Mengalami Pelemahan, Bagaimana dengan Rupiah?

Yuan mengalami pelemahan yang cukup signifikan, di mana terjun hampir mendekati level pelemahan pada krisis keuangan tahun 2008. 

Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Keperkasaan Dolar AS Bikin Yuan dan Yen Mengalami Pelemahan, Bagaimana dengan Rupiah?
Istimewa
Ilustrasi mata uang rupiah dan dolar AS. Nilai mata uang terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus berjatuhan seiring dengan pengetatan kebijakan moneter secara agresif.  

Namun, juga akan bergantung dengan kesepakatan transaksi apabila diberlakukan Local Currency Settlement (LCS). 

Untuk impor sendiri, dengan devaluasi yuan akan lebih menguntungkan, terlebih dari sisi foreign direct investment atau FDI Indonesia cenderung lebih kuat dalam satu tahun terakhir, di mana terus mengalami kenaikan yang cukup signifikan. 

Kuartal lalu saja, FDI tumbuh hingga 40 persen ke level tertingginya sepanjang sejarah dengan Singapura sebagai sumber pendanaan terbesar dan diikuti oleh China, Hong Kong, Jepang dan AS. 

Hal ini seiring dengan sejumlah kebijakan hilirisasi yang diterapkan pemerintah seperti insentif dan kemudahan dalam hal perizinan. 

Sementara, bisnis metal menjadi yang paling diminati, disusul pertambangan, properti, transportasi, pergudangan dan telekomunikasi. 

Nico menambahkan, hal yang turut berkontribusi terhadap kuatnya fundamental ekonomi di saat negara lain cenderung tertekan, di samping commodity boom. 

Baca juga: Jepang Siap Siaga Penetrasi Pasar Uang Stabilkan Nilai Yen, Dolar AS Sempat 145 Yen

Selain itu, FDI juga menjadi penopang pergerakan mata uang rupiah yang cukup rentan dengan pengetatan kebijakan moneter The Fed. 

Berita Rekomendasi

"Kami pun masih optimis dengan FDI di kuartal III ini, di mana akan diumumkan siang ini. Namun, dari sisi global ini akan menyebabkan capital outflow secara besar-besaran bagi kedua negara tersebut dan mengakibatkan rentetan kelesuan bagi negara lainnya, terutama kawasan Asia," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas