Pakai Airbus A320 Neo, TransNusa Buka Penerbangan Bertarif Murah Jakarta ke Jogja dan Bali
TransNusa akan melayani penerbangan Jakarta (CGK) menuju Bali (DPS) 5 kali sehari pergi pulang dengan harga mulai dari Rp 800.000 untuk sekali jalan.
Editor: Choirul Arifin
![Pakai Airbus A320 Neo, TransNusa Buka Penerbangan Bertarif Murah Jakarta ke Jogja dan Bali](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/transnusa-kini-akan-melayani-penerbangan-6-okt.jpg)
“Kapasitas 168 penumpang untuk armada jenis A320neo kami rasa ideal. Tidak terlalu sedikit tapi juga tidak berlebihan sehingga memungkinkan TransNusa memiliki kursi penerbangan dengan ruang kaki yang lebih luas dibandingkan dengan maskapai LCC umumnya,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Leo, biaya perjalanan serta ragam pelayanan kenyamanan bisa dipilih dan disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi penumpang.
Baca Juga: Sektor Penerbangan Mulai Pulih, Airbus Berkomitmen Memperkuat Pasar di Indonesia
Maskapai ini memilih A320neo menjadi armada karena pertimbangan kenyamanan yang lebih ramah lingkungan.
Kemampuan mesin A320neo dikenal memiliki mesin yang lebih irit bahan bakar sebanyak 20 persen dan lebih sedikit mengeluarkan produksi emisi (CO2). Mesin dalam armada ini juga dirancang bisa mengurangi suara bising hingga 75 persen sehingga kabin jadi lebih senyap.
“Tiket penerbangan bersama TransNusa sudah dapat dibeli melalui situs resmi maskapai di transnusa.co.id dan melalui agen perjalanan serta penjualan tiket resmi lainnya. Layanan pelanggan (customer care) maskapai dapat dihubungi di nomor 021-63108888.” kata Leo.
Sebagai pelaku industri transportasi udara, TransNusa berharap dapat menjadi pendukung besar pada pertumbuhan industri penerbangan.
Data dari Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) pada Juni lalu menyatakan bahwa penumpang udara diperkirakan mencapai 83 persen dari tingkat pra-pandemi tahun 2022.
Berdasarkan data terbaru dari Kemenperin, jumlah penumpang yang mengudara di Indonesia saat ini diperkirakan meningkat 30 persen dari tahun sebelumnya.
Pertumbuhan ini digadang-gadang dapat menjadikan Indonesia sebagai pasar transportasi terbesar keenam pada tahun 2034 mendatang.
Laporan Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Sumber: Kontan