Nilai Tukar Yen Loyo, Pemerintah Jepang Cemas, Suntikkan Bail Out Hingga 19,34 Miliar USD
Melemahnya nilai tukar yen membuat warga Jepang menderita karena harga barang kebutuhan yang harus diimpor menjadi lebih mahal.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Yanuar Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Terus melemahnya nilai tukar Yen terhadap dolar AS selama beberapa minggu terakhir membuat Pemerintah Jepang cemas.
Hal itu membuat warga Jepang menderita karena harga barang kebutuhan yang harus diimpor menjadi lebih mahal.
Tak kurang dari Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menegaskan komitmen Pemerintah Jepang untuk membantu bank sentral Jepang menyelamatkan nilai tukar Yen.
Pemerintah Jepang menyuntikan dana sebesar 19,34 dolar AS di sepanjang September untuk mem-bail out nilai tukar Yen.
Tindakan ini merupakan pertama kali yang dilakukan Pemerintah Jepang sejak 1998, untuk mengurangi volatilitas dalam perdagangan pasangan dollar-yen serta menahan ambruknya Yen terhadap greenback terlebih pada perdagangan Senin (3/10/2022) nilai Yen tengah berada di kisaran 144,75 per dolar, terendah dalam 24 tahun terakhir.
“Kami melakukan intervensi beberapa hari yang lalu dan kami telah mengatakan bahwa kami akan mengambil langkah tegas sesuai kebutuhan. Tidak diragukan lagi ini telah mencegah gerakan spekulatif," kata Menteri Keuangan Jepang, Shunichi Suzuki seperti dikutip Reuters.
Baca juga: Toko 100 Yen Jepang Terancam Bangkrut Gara-gara Nilai Yen Mendadak Melemah Terhadap USD
Ambruknya nilai Yen mulai terjadi akibat adanya kebijakan moneter ultra-longgar yang dilakukan bank sentral Jepang atau Bank of Japan (BoJ), dengan mempertahankan suku bunga utamanya pada level negatif di tengah pengetatan moneter yang dilakukan sejumlah bank sentral dunia untuk menahan lonjakan laju inflasi.
Baca juga: Jepang Siap Siaga Penetrasi Pasar Uang Stabilkan Nilai Yen, Dolar AS Sempat 145 Yen
Namun imbas kebijakan ini, nilai tukar Yen justru terus mengalami overheating hingga jadi mata uang dengan nilai terendah. Khawatir kondisi ini makin membuat nilai Yen ambruk membuat BoJ mempertimbangkan untuk melakukan Intervensi pada minggu lalu.
Terbukti dengan melakukan intervensi nilai Yen dapat naik tipis dimana sebelumnya Yen mencatatkan penurunan sekitar 20 persen pada tahun ini hingga melesat turun di level 140,34 yen pada perdagangan Jumat (30/9/2022).
Baca juga: Nilai Yen Terdepresiasi Cepat di Pasar Uang Jepang, Terus Melemah terhadap Dolar
Namun setelah intervensi dilakukan Yen melompat lebih dari 3,5 persen terhadap dolar, diperkirakan intervensi ini akan terus dilakukan hingga Yen dapat membalikkan tren melemahnya mata uang di tengah penguatan berkelanjutan dari greenback.
“ Jepang siap untuk bertindak lagi melawan gerakan spekulatif yang berlebihan, guna mempertahankan level mata uang.” jelas Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki.
Pemerintah Jepang diperkirakan akan terus melakukan intervensi empat hingga 10 dengan menjual aset likuid atau aset yang dengan mudah dikonversi menjadi uang tunai dalam waktu yang relatif singkat.