Pemerintah Jamin Harga 9 Bahan Pokok Stabil Meski Beras Cenderung Naik
Sembilan bahan pokok tersebut antara lain beras, minyak goreng dan mentega, gula, daging sapi, daging ayam, susu, telur, bawang merah dan bawang putih
Editor: Choirul Arifin
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan pemerintah berusaha menjamin agar harga sembilan bahan pokok tidak naik meski harga beras cenderung terkerek.
Sembilan bahan pokok tersebut adalah beras, minyak goreng dan mentega, gula pasir, daging sapi dan daging ayam, susu, telur, bawang merah dan bawang putih, gas elipiji, serta garam beryodium.
Zulhas mengaku mendapatkan arahan itu langsung dari Presiden Jokowi.
“Presiden Jokowi menyampaikan kepada saya, Kementrian Perdagangan harus menjaga stabilisasi harga pangan tersedia. Harga terjangkau. Terutama sembilan bahan pokok: beras, telur, ayam, cabe, daging, dan lain-lain itu harga harus stabil. Tidak boleh naik,” kata Zulhas setelah konferensi pers Jakarta Muslim Fashion Week di Auditorium Utama Kementerian Perdagangan, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (12/10/2022).
Soal kenaikan harga beras, kenaikan tersebut terjadi pada harga rata-rata beras medium pada periode Juli-September 2022 dengan kenaikan di atas harga eceren tertinggi (HET).
Harga beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) Jakarta Timur untuk jenis medium di level Rp9.834 per kg atau sudah melebihi HET Rp9.450 per kg.
Zulhas menyatakan, peristiwa di negara lain kini mempengaruhi stabilitas pangan di Indonesia.
Baca juga: Harga Bahan Pokok Naik, Pedagang: Konsumen Turunkan Konsumsi Bikin Omzet Turun
Dia juga mengingatkan, Dana Moneter Internasional (IMF) sudah memberi warning tentang ancaman krisis pangan.
“Apa yang terjadi di belahan dunia manapun akan mempengaruhi kita. IMF sudah mewanti-wanti akan ada resesi dan juga krisis energi serta krisis pangan. Tentu kita kena dampaknya,” ujarnya.
Baca juga: Harga Bahan Pokok Melonjak, Omzet Pedagang Pasar Mengalami Tekanan
Kepala Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengatakan, kenaikan harga beras medium karena adanya kenaikan bahan pendukungnya seperti pupuk hingga distribusi.
"Hal ini tidak bisa dihindari karena pupuk, biaya tanam, dan biaya distribusi juga naik. Tetapi harusnya tidak terlalu tinggi kenaikannya," kata Arief dalam keterangannya, Senin (3/10/2022).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.