Industri Nikel Bisa Jadi Penopang Ekonomi RI di Tengah Ancaman Resesi
Praktisi industri nikel Steven Brown menyatakan industri nikel bisa menjadi penopang ekonomi Indonesia di tengah ancaman resesi global
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan, ada 48 proyek smelter nikel yang ditargetkan seluruhnya dapat beroperasi pada tahun 2024.
Proyek-proyek smelter ini berlokasi di Banten, Jawa Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan dan Maluku Utara.
"Memang saat ini ada, khususnya smelter nikel, ada 48 proyek yang kita harapkan bisa selesai di 2024. Memang sekarang ada kendala yang timbul yang diakibatkan kondisi dan juga kesulitan lain dari industri pertambangan untuk membangun smelter," ujar Arifin.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, Kementerian ESDM terus berupaya menjembatani kebutuhan para investor tersebut untuk dapat merealisasikan proyek smelter yang sudah direncanakan.
Hal tersebut juga untuk mewujudkan cita-cita Indonesia di sektor minerba.
"Cita-cita Indonesia, nanti untuk bisa membangun industri hilirisasi dari hulu ke hilir yang memberikan nilai tambah yang tinggi, juga menyerap tenaga kerja, dan hal positif lain yang akan bisa diterima oleh Indonesia," ujar dia.
"Jadi Kementerian ESDM mendukung penuh program hilirisasi yang memang sudah kita canangkan. Mudah-mudahan dalam waktu yang sudah kita targetkan cita-cita ini bisa kita capai," sambung Arifin.