Genjot Kinerja, Mitratel Fokus Kembangkan Ekosistem Bisnis Tower Seluler
Revenue Mitratel tahun ini diharapkan meningkat sekitar 12 persen dan EBITDA diharapkan naik sekitar 15 persen.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel akan fokus mengembangkan ekosistem menara telekomunikasi (tower), seperti bisnis pembangunan tower, fiber optic, penyediaan power supply dari tenaga panel surya, serta masuk ke area edge computing untuk mendukung layanan 5G.
Langkah pengembangan bisnis tersebut dinilai akan meningkatkan revenue dan laba perusahaan dibandingkan jika hanya mengoperasikan dan membangun bisnis tower.
Hal ini disampaikan Direktur Investasi Mitratel Hendra Purnama dalam pertemuan dengan investor pada acara SOE International Conference yang merupakan bagian dari agenda Road to G20 yang berlangsung di Nusa Dua Bali 17-18 Oktober 2022.
Hendra mengatakan, Mitratel dengan didukung Telkom Group kini memiliki tim yang kuat di seluruh Indonesia, sehingga memiliki kemampuan lebih dibanding perusahaan sejenis lainnya.
“Hal ini merupakan kesempatan baik tahun 2023, dengan bisnis tower dan didukung fiber optic, edge computing, dan power to tower, margin yang didapat dari industri tower menjadi lebih menarik dibandingkan hanya tower saja,” ungkap Hendra dalam keterangannya.
Hendra menjelaskan, dari sisi performa keuangan, revenue Mitratel tahun ini diharapkan meningkat sekitar 12 persen dan EBITDA diharapkan naik sekitar 15 persen.
Mitratel secara organik menargetkan ekspansi 1.000 tower, dan sekitar 2.500 untuk kolokasi, di samping juga menggelar 9.000 km fiber optic untuk mendukung connectivity berkualitas dan berkapasitas tinggi.
Baca juga: Pendapat Analis Tentang Prospek Kinerja Mitratel Positif Pasca Akuisisi 6.000 Menara Telkomsel
Ia menambahkan saat ini Mitratel memiliki beberapa keunggulan kompetitif.
Pertama, dari sisi coverage, Mitratel saat ini mengelola 35.000 tower tersebar di seluruh wilayah Indonesia dengan sekitar 58 persen diantaranya berada di luar Jawa.
Hal ini akan menambahkan daya tarik bagi operator selular jika ingin melakukan ekspansi di luar jawa.
“Mereka (operator selular) tidak perlu bangun tower lagi cukup menempati (kolokasi) ke tower kami yang telah tersedia, karena kalau bangun tower makan waktu cukup lama. Itu kelebihan tower kita yang tersebar di seluruh Indonesia,” tambahnya.
Baca juga: Mitratel Realisikan Akuisisi 6.000 Menara Telkomsel, Total Kini Kelola 34.800 Tower Telekomunikasi
Selain itu, sebagian besar menara Mitratel telah terkoneksi dengan menggunakan jaringan fiber optic.
“Fiber optic merupakan solusi untuk meningkatkan kapasitas bandwidth dan menurunkan latency,” jelasnya.
Solusi berikutnya, lanjut Hendra, Mitratel bekerja sama dengan Telkomsat untuk memberikan solusi connectivity menggunakan layanan satelit.
Baca juga: Mitratel Siapkan Dana Rp 1 Triliun untuk Buyback Saham
Menurutnya, dengan dukungan connectivity melalui satelit itu, pembangunan tower dapat dilakukan dimanapun termasuk di lokasi remote area, dengan kualitas cukup baik .
Dalam kesempatan yang sama, Hendra mengatakan kiprah perusahaan selama ini telah membuktikan visi dan misinya dalam menerapkan prinsip tata kelola lingkungan, sosial, dan perusahaan (ESG).