Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Iklan Digital Merosot, Laba Google hingga Meta Rontok: Industri Teknologi Nyalakan Alarm Krisis

Google Inc. mulai menyalakan peringatan krisis setelah mengalami penurunan laba sebesar 30 persen di sepanjang kuartal ketiga 2022

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Iklan Digital Merosot, Laba Google hingga Meta Rontok: Industri Teknologi Nyalakan Alarm Krisis
DREAMS TIME
Logo Google di kantor pusat Google di kawasan Mountain View, California, Amerika Serikat. Google Inc. mulai menyalakan peringatan krisis setelah mengalami penurunan laba sebesar 30 persen di sepanjang kuartal ketiga 2022 

Laporan Wartawan Tribunnews.com  Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEW.COM, CALIFORNIA – Induk perusahaan Alphabet, Google Inc. mulai menyalakan peringatan krisis setelah mengalami penurunan laba sebesar 30 persen di sepanjang kuartal ketiga 2022.

Kemerosotan laba ini merupakan imbas perlambatan tajam pada pendapatan iklan digital Google.

Menurut data yang dikutip dari Reuters bisnis iklan Google dilaporkan hanya dapat membukukan pendapatan sebesar 54,5 miliar dolar AS.

Meski angka ini terlihat naik bila dibandingkan dengan pendapatan di tahun lalu, namun pendapatan di kuartal ketiga melesat jauh dari dibawa ekspektasi para analisis keuangan.

Menurunnya prospek perdagangan iklan digital mulai  terjadi setelah pasar global dihantam lonjakan harga dan kenaikan suku bunga akibat inflasi. Kondisi ini tentunya membuat sebagian besar perusahaan melakukan penghematan dana salah satunya dengan memangkas biaya pengiklanan.

Dengan alasan tersebut sejumlah raksasa teknologi mulai mengalami penurunan pendapatan, mengingat selama ini sektor iklan digital menyumbang pemasukan terbesar bagi  bisnis teknologi global.

BERITA TERKAIT

Imbas dari penurunan laba bersih di kuartal ketiga, kini posisi saham Google di bursa Wall Street terpantau turun 6,58 persen menjadi 1,06 dolar AS per saham pada penutupan pasar, Rabu (26/10/2022).

Angka ini meleset dari ekspektasi analis yang saat itu mematok 1,25 dolar AS per saham.

Baca juga: Laba Microsoft Merosot 14 Persen Terseret Melemahnya Industri Komputer Pribadi

“Kami memang melihat para investor tengah menghemat biaya pengiklan dengan cara memangkas anggaran iklan untuk asuransi, pinjaman, hipotek dan crypto, serta lebih sedikit iklan game.” ujar  Chief Financial Officer Alphabet, Ruth Porat.

Selain Google, krisis pendapatan iklan juga belakangan tengah melanda Meta Inc. Induk dari Facebook dan Instagram ini memproyeksikan penurunan pendapatan pada kuartal keempat di 2022 jatuh di bawah perkiraan.

Baca juga: Hengkang dari Rusia, Laba H&M Dilaporkan Mengalami Penurunan Drastis

Prediksi ini disampaikan setelah perusahaan media sosial ini terus berjuang menghadapi pasar iklan yang lemah di tengah perlambatan ekonomi, situasi tersebut bahkan membuat saham Meta jatuh lebih dari 12 persen dalam perdagangan diperpanjang 2022, seperti yang dilansir dari Bloomberg.

Dalam laporan terbarunya Meta menyampaikan bahwa pendapatan pada tiga bulan terakhir tahun 2022 diperkirakan hanya tumbuh 30 miliar dolar AS hingga 32,5 miliar dolar AS.

Penurunan ini mengharuskan Meta memangkas biaya dengan memperlambat perekrutan.

Namun Chief Executive Officer Meta Mark Zuckerberg mengungkap bahwa potensi penurunan pendapatan dalam jangka panjang mendorong perusahaan melakukan perubahan signifikan yang menyeluruh seperti mengefektifkan operasi, serta meningkatkan pengawasan di seluruh lini biaya operasional.

Bahkan Meta turut mengubah beberapa fitur pada Facebook dan Instagram, salah satunya dengan menampilkan lebih banyak konten video pendeknya yang disebut Reels.

Langkah ini diambil agar perusahaan dapat meningkatkan keterlibatan pengguna dan sehingga dapat menyumbang peluang positif bagi pendapatan perusahaan..

“Meta sedang goyah ketika sampai pada keadaan bisnisnya saat ini, Meta berada di bawah tekanan luar biasa dari melemahnya kondisi ekonomi di seluruh dunia” kata Debra Aho Williamson, seorang analis di Insider Intelligence. 

Menyusul keruntuhan sektor bisnis teknologi, pekan lalu Snap Inc melaporkan perlambatan pertumbuhan penjualan di kuartal ketiga, hingga reli saham perusahaan jatuh ke level terendah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas