Pengamat: Startup yang Inovatif Bakal Survive dari Tekanan Resesi
Perusahaan startup di Indonesia diperkirakan akan mengalami gelombang seleksi alam, di tengah ancaman resesi ekonomi global tahun depan.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahan rintisan (startup) diperkirakan akan mengalami gelombang seleksi alam, di tengah ancaman resesi ekonomi global tahun depan.
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bima Yudhistira menyebut, hanya Startup yang mampu berinovasi akan berhasil melewati badai resesi global.
"Meningkatkan inovasi dan layanan sehingga persaingan tidak berkutat pada obral diskon dan promo," kata Bima Yudhistira kepada Tribunnews.com, Jum'at (28/10/2022).
Dihubungi terpisah, VP Business Development PT Esensi Solusi Buana (ESB), Bobby Hadiwijaya mengatakan, startup-nya telah menyiapkan strategi untuk bertahan di tengah ancaman resesi.
"Kami sudah bersiap diri, dari kuartal III tahun ini. Melalui development teknologi, yang bisa membantu para pengusaha kuliner untuk tetap dapat bertahan dan sekaligus berkembang di saat resesi tahun depan," kata Bobby.
Menurutnya, perusahaan teknologi penyedia software berbasis cloud dalam bisnis food and beverage itu, justru telah membantu pengusaha kuliner tetap bertahan bahkan pada masa sulit, ketika Pandemi Covid-19.
Baca juga: Hadapi Ancaman Resesi, Pengamat Ekonomi Sarankan Startup Lakukan Sejumlah Langkah Ini
"Seperti masa sebelumnya, dimana teknologi yang kami luncurkan membantu banyak pengusaha kuliner tetap bertahan dan bahkan meningkatkan sales mereka," ujarnya.
Bobby mengatakan, sejauh ini perusahaan rintisan Esensi Solusi Buana (ESB) enggan mengambil keputusan untuk mengentikan karyawan atau pemutusan hubungan kerja (PHK).
Dia menegaskan, startup ESB itu justru kian berkembang ditandai dengan penambahan jumlah karyawan.
"Tidak ada sama sekali PHK, justru kami terus berkembang, jumlah karyawan kami juga terus bertambah," tegasnya.
Baca juga: Ramai Startup di Indonesia PHK Karyawan di 2022, Siapa Saja?
Dikatakan Bobby, terpaan ancaman resesi ekonomi global membuatnya berupaya mengambil risiko yang baik melalui proses penghematan dengan cara yang efektif dan teliti.
Menurutnya, setiap upaya harus dilakukan untuk mendukung kelangsungan dan keberhasilan startup di masa depan.
"Dengan cara itu, startup dapat terus melangkah sambil melakukan apa yang menjadi bagian mereka, yaitu sukses membangun sektor teknologi dan di saat yang bersamaan juga menjadi bagian dari kebangkitan ekonomi yang lebih baik melewati resesi," tuturnya.
Bobby menegaskan, pencapaian target dan kerja sama tim merupakan kunci utama untuk bisa bertahan ditengah ancaman resesi ekonomi.
"Hal yang terakhir startup harus ingat adalah goal yang ambisius dapat menjadi motivator yang kuat untuk startup terus melangkah selama resesi," ucapnya.