MSCI Emerging Markets Index Isyaratkan Pendapatan Perusahaan Merosot Lebih Cepat
Kondisi ekonomi diprediksi lebih buruk bagi investor di pasar berkembang berdasarkan data MSCI Emerging Markets Index.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
Revisi pendapatan di pasar negara berkembang akan mengalami perubahan tajam jika dolar AS segera memuncak, menurut ahli strategi di Credit Suisse Group AS, yang mengatakan konsolidasi dalam greenback akan bertahan lama.
Baca juga: Bank Pembangunan Asia Siap Beri Bantuan untuk Atasi Krisis Ekonomi Sri Lanka
Pasar negara berkembang akan berkinerja baik ketika dolar AS melemah, kata para ahli strategi di Credit Suisse Group AS dalam sebuah laporan yang diterbitkan Jumat (28/10/2022).
Kilas Balik Krisis
Pada Oktober 2008, pasar saham menghentikan kekalahannya terhadap krisis keuangan dan tetap berombak selama lima bulan. Pasar saham memulai reli lebih dari 150 persen pada Maret 2009 hingga Mei 2011.
Investor mungkin memperdebatkan apakah anomali valuasi dapat bertindak sebagai indikator penurunan pasar seperti yang terjadi pada 2008.
Namun, mereka akan sadar oleh kurangnya stimulus Federal Reserve AS (The Fed) saat ini.
"Hari ini sangat berbeda dari 2008. Pada 2008, material dan energi mewakili hampir 30 persen dari indeks. Hari ini, angka itu mendekati 14 persen,” kata manajer portofolio di Mirae Asset Global Investments di New York, Malcolm Dorson.
Pasar negara berkembang sekarang lebih terdiversifikasi, "dan diposisikan lebih baik untuk mendapatkan keuntungan dari potensi perubahan dalam kebijakan suku bunga", tambah Dorson.
Sementara itu, bank sentral AS tidak mungkin berubah pikiran dalam waktu dekat apalagi dengan inflasi masih di atas target The Fed, sedangkan pasar tenaga kerja AS tetap kuat.
Bahkan di pasar negara berkembang seperti Afrika Selatan, indeks harga konsumen yang melambat sepertinya tidak akan cukup mempengaruhi regulator kebijakan moneter untuk menaikkan suku bunga.
Data dan laporan yang ditunggu pekan ini:
1. Laporan PMI Oktober China, yang dapat memperkuat perjuangan pemulihan ekonomi China, dengan kebijakan nol-Covid telah menekan permintaan dan melemahnya pertumbuhan global memukul eksportir.
2. Brasil mengadakan pemilihan presiden pada Minggu (30/10/2022) dan pasar keuangan akan fokus pada siapa pemenang yang disebutkan dalam kabinet Brasil serta pengumuman mengenai kebijakan ekonomi.
3. Di Meksiko, diperkirakan pertumbuhan ekonomi melambat pada kuartal ketiga setelah kenaikan kuat di paruh pertama, dengan PDB di atas perkiraan bank sentral tetapi masih di bawah tingkat dan potensi pra-pandemi.
4. Inflasi Turki diperkirakan akan mencapai puncaknya di sekitar 85 persen.