Arab Saudi Diskon Harga Minyak untuk Masyarakat Asia saat Ekonomi Mengalami Perlambatan
Diskon tersebut diberikan setelah konsumsi bahan bakar di kawasan tersebut melemah, jauh dari proyeksi sebelumnya
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, RIYADH – Pengekspor minyak utama dunia, Arab Saudi mengumumkan pemangkasan harga minyak mentah untuk pengiriman bulan Desember khusus bagi masyarakat Asia.
Mengutip laporan dari Bloomberg nantinya eksportir Arab akan memberikan harga diskon pada minyak untuk semua investor Asia, dimana harga minyak jenis Arab Light untuk pengiriman Desember yang awalnya dibanderol sebesar 5,45 dolar AS per barel akan diturunkan lebih rendah senilai 0,40 dolar AS per barel.
Diskon tersebut diberikan setelah konsumsi bahan bakar di kawasan tersebut melemah, jauh dari proyeksi sebelumnya. Ini terjadi lantaran dampak dari kebijakan ketat Covid-19 di China, dengan diberlakukannya aturan tersebut membuat roda perekonomi China jadi tertekan dan tumbuh lebih lambat.
Baca juga: Harga Minyak Mentah Mengalami Kenaikan di Tengah Minimnya Pasokan
Alasan tersebut yang mendorong para investor untuk membatasi permintaan regional, mengingat China sendiri merupakan salah satu importir minyak mentah terbesar dunia dengan jumlah konsumsi mencapai 16,4 persen.
Sehingga adanya perlambatan ekonomi ini memicu penurunan permintaan minyak dari Saudi Arabia di pasar Asia selama beberapa pekan terakhir.
Tercatat pada perdagangan di Oktober hingga September kemarin, margin penyulingan untuk pasar Asia khususnya di kawasan China, India, Korea Selatan, dan Jepang yang memproses minyak mentah Timur Tengah turun menjadi rata-rata 2,59 dolar AS.
Melesat jauh bila dibandingkan dengan perdagangan di periode sebelumnya, dimana saat itu margin minyak berada di kisaran 3,30 dolar AS per barel.
Dengan adanya pemangkasan harga minyak, Saudi berharap agar permintaan minyak Asia dapat meningkat meski kondisi ekonomi di kawasan ini tengah mengalami perlambatan.
Baca juga: Penguatan Dolar AS Tekan Harga Minyak Mentah Hingga 0,26 Persen
Dengan begini tentunya produksi kilang minyak Arab Saudi bisa bertambah, sehingga perusahaan dapat menutup kerugian negara.
Berbanding terbalik dengan Asia, justru kawasan Zona Eropa kini tengah menghadapi ketegangan ekonomi akibat melonjaknya harga energi.
Keputusan Rusia untuk memberlakukan aturan embargo pada 5 Desember mendatang, membuat persediaan minyak menjadi terbatas.
Bahkan Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan Eropa akan menghadapi krisis energi yang lebih parah pada 2023. Pasalnya, Eropa telah menguras tangki gas alamnya menjelang musim dingin.
Kondisi ini lantas membuat UE terpaksa mengalihkan impornya ke kawasan Timur Tengah, meski harga tersebut masih terbilang mahal namun langkah tersebut diambil guna menekan ancaman krisis.
Baca juga: Harga Minyak Mentah Anjlok, Pemerintah Diminta Bersikap Adil dengan Turunkan Harga BBM Subsidi
Tercatat harga minyak jenis Arab Light untuk pengiriman Desember dikenakan lonjakan biaya sebesar 0,80 dolar AS menjadi 1,70 dolar AS per barel sementara campuran Extra Light dipatok naik 0,70 dolar menjadi 3,40 dolar AS.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.