Startup Diterpa Gelombang PHK, Ekonomi Digital Diprediksi Terus Tumbuh
Praktisi modal ventura mengatakan ekonomi digital akan terus bertumbuh meskipun valuasinya terjadi penurunan dan diterpa gelombang PHK
Editor: Sanusi
Hal kedua, tegas John, dari karakter para pendiri usaha rintisan akan tampak visi untuk memberikan solusi bagi kehidupan sosial. “Semangat ini akan membuat usaha rintisan selalu relevan, selalu menghadirkan solusi dan inovasi,” katanya.
Lebih jauh, John mengatakan fenomena bubble yang saat ini terjadi merupakan ujian bagi para pelaku startup sekaligus investor.
“Bagi investor, di tengah ketidakpastian seperti saat ini, cenderung main aman apalagi sewaktu The Fed menaikkan suku bunga. Sedangkan bagi para pelaku startup, harus pintar mencari mitra investor yang bisa berkolaborasi secara strategis,” simpulnya.
Di sisi lain, berbagai lembaga riset menilai pertumbuhan ekonomi digital untuk kawasan Asean masih cukup kuat. Mengacu riset Google dan Bain & Company, nilai transaksi ekonomi digital Asean mencapai US$ 200 miliar pada 2022, tumbuh lebih cepat dari perkiraan.
Terkait prospek ke depan, John menilai ekonomi digital masih tetap cerah, terutama buat Indonesia.
“Indonesia mengambil porsi lebih dari separuh Asean, kita punya populasi produktif yang sangat besar diiringi penetrasi internet cukup masif. Katalis lainnya, saat ini pembangunan infrastruktur sangat berhasil yang akan menumbuhkan berbagai pusat pertumbuhan baru secara nasional,” katanya.
artikel ini sudah tayang di Kontan dengan judul John Riady Optimistis Ekonomi Digital Terus Tumbuh di Tengah Gelombang PHK