Jelang Perhelatan KTT G20, Pintu Masuk Penyeberangan Menuju Bali Dijaga Ketat
Penjagaan ketat ini dilakukan untuk memastikan keamanan perhelatan KTT G20 yang akan berlangsung di Bali pada 15-16 November 2022
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengungkapkan, penjagaan pintu masuk penyeberangan dari Jawa ke Bali dan sebaliknya, serta Lombok ke Bali dan sebaliknya diperketat.
Khususnya di dua lintasan yakni lintas Pelabuhan Ketapang (Jawa Timur) dan Pelabuhan Gilimanuk (Bali) serta lintas Pelabuhan Padang Bai (Bali) dan Pelabuhan Lembar (Nusa Tenggara Barat)
Corporate Secretary ASDP Indonesia Ferry, Shelvy Arifin mengatakan, hal ini dilakukan untuk memastikan keamanan perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi G20 yang akan berlangsung di Bali pada 15-16 November 2022.
Baca juga: 364 Media Internasional Bakal Meliput di KTT G20 Bali
Sejak Senin (7/11/2022) aparat telah melakukan penjagaan ketat di sejumlah pintu masuk menuju pulau Dewata.
Sejumlah personil telah diterjunkan ke lapangan yang terdiri dari Brimob Polda, BKO, Densus 88 guna mendukung sterilisasi dan pengamanan terkait penyelenggaraan KTT G20 Bali.
"Pemeriksaan penumpang dan kendaraan diperketat yang akan menuju Bali. Sebelumnya juga telah dilakukan simulasi Tactical Floor Game (TGF) Komando Gabungan Pengamanan Giat G20, sehingga dapat mengantisipasi potensi-potensi terjadinya ancaman dan gangguan selama kegiatan berlangsung," ucap Shelvy dalam keterangannya, Rabu (9/11/2022).
Saat ini, trafik penyeberangan dari Jawa ke Bali dan sebaliknya, serta trafik Lombok ke Bali dan sebaliknya dilaporkan masih terlihat lengang atau belum ada lonjakan signifikan.
Baca juga: 6.552 Personel TNI AD Siap Amankan KTT G20 Bali
"Mungkin karena ada pengetatan untuk pihak yang menuju Bali, perjalanan relatif sepi," ucap Shelvy.
"Di lintasan Ketapang-Gilimanuk kapal yang beroperasi masih normal. Dari total 48 kapal, sekitar 28 unit yang beroperasi selama 24 jam atau sebanyak 224 trip. Sisa 20 unit kapal standbye, jika terjadi kondisi darurat atau bencana, akan dioperasikan," sambungnya.
ASDP juga telah melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak terkait seperti Kesyahbandaran Operasi Pelabuhan (KSOP), Badan Pengelola Transportasi Daerah (BPTD), Dinas Perhubungan Provinsi dan Kabupaten, serta TNI/Polri.
"Untuk keamanan, ASDP secara khusus sudah melakukan koordinasi secara intensif dengan pihak keamanan dalam hal ini TNI/Polri karena ini menyangkut keamanan para pemimpin negara dan delegasi yang hadir," ujarnya.
Sebagai tambahan informasi, gelaran Konferensi Tingkat Tinggi G20 atau G20 Summit akan digelar di Bali pada 15-16 November 2022 dengan diikuti kepala negara 19 negara maju dan berkembang dunia dan satu pemimpin Uni Eropa.
Pemerintah pun mengajak semua pihak termasuk BUMN untuk turut menyukseskan ajang konferensi tingkat dunia tersebut.
Baca juga: Sepekan Jelang KTT G20 Bali, Jadwal Shuttle Bus dan Motor Listrik Gratis Masih Belum Pasti
Shelvy juga mengatakan, sejak beberapa bulan lalu, ASDP sudah melakukan persiapan-persiapan guna mendukung gelaran Presidensi G20.
ASDP mencatat, situasi penyeberangan khususnya di lintas Ketapang-Gilimanuk sudah mulai sibuk dengan kedatangan sarana pendukung seperti peralatan dan kendaraan menuju ke Bali.
"Fokus kami di dua lintas yakni Ketapang-Gilimanuk dan Padang Bai-Lembar yang memang menjadi pintu masuk menuju Bali dari Jawa dan Lombok. Kedua lintas ini diperkirakan menjadi jalur sibuk khususnya untuk logistik," pungkasnya.