Profil GoTo, Raksasa Teknologi Indonesia yang Dikabarkan Akan PHK 1.000 Karyawan
Saham GoTo pada penutupan perdagangan hari ini, Jumat (11/11/2022) naik naik 11,70 persen atau 22 poin ke level Rp210 per saham.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Raksasa teknologi Indonesia PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dilaporkan berencana memangkas lebih dari 1.000 pekerja untuk memotong biaya dan menopang keuangan perusahaan, menurut sumber-sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Pengurangan tersebut, yang setara dengan lebih dari 10 persen tenaga kerja perusahaan itu, akan berdampak pada semua divisi, kata sumber yang meminta agar identitasnya tidak disebutkan.
Saham GoTo pada penutupan perdagangan hari ini, Jumat (11/11/2022) naik 11,70 persen atau 22 poin ke level Rp210 per saham di tengah munculnya kabar PHK.
Baca juga: Saham GOTO Meroket 11 Persen Lebih di Tengah Isu PHK 1.000 Karyawan
Dikutip dari Bloomberg, perusahaan yang berbasis di Jakarta ini yang juga beroperasi di Singapura dan Vietnam, dapat mengumumkan pemangkasan karyawannya dalam beberapa minggu mendatang, kata sumber tersebut.
Berikut ini profil raksasa teknologi yang terkenal dengan slogannya "Go Far, Go Together" :
1. Dibentuk Melalui Kesepakatan Merger Dua Perusahaan Teknologi Indonesia
GoTo bermula sebagai perusahaan penyedia layanan transportasi daring, PT Aplikasi Karya Anak Bangsa, yang menggunakan nama Gojek. Perusahaan kemudian berganti nama menjadi GoTo setelah bergabungnya platform e-commerce terbesar di Indonesia, Tokopedia, pada 2021.
Perusahaan ini merupakan salah satu dari lima perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan kapitalisasi mencapai Rp 452 triliun per 11 April 2022.
2. Jadi Emiten Decacorn Pertama di ASEAN
Pada 2022, GoTo menjadi decacorn pertama yang menjadi perusahaan terbuka di bursa efek kawasan Asia Tenggara, dengan nilai penawaran umum sebesar Rp 15,8 triliun atau sekitar 1,1 miliar dolar AS, yang menjadikan IPO GoTo terbesar di Indonesia, ketiga di Asia dan kelima di dunia, pada periode Januari sampai April 2022.
3. Ada Investor dari Rusia dan Palestina dalam IPO GoTo
Investor yang mengoleksi saham GoTo ternyata tidak hanya berasal dari dalam negeri, melainkan dari negara lain seperti Rusia dan Palestina. Ini merupakan kali pertama investor dari dua negara tersebut ikut serta dalam proses e-IPO di Tanah Air.
Baca juga: Dikabarkan PHK 1.000 Karyawan, Manajemen GOTO: Kami Dorong Pertumbuhan Bisnis yang Sehat dan Efisien
4. Punya Tiga Lini Bisnis Utama
Raksasa teknologi ini memiliki tiga lini bisnis utama yaitu, layanan atas permintaan (on-demand service), perdagangan elektronik/e-dagang (e-commerce), dan teknologi finansial (financial technology).
GoTo menawarkan layanan e-commerce melalui Tokopedia, yang mengklaim telah menjangkau 99 persen kota di Indonesia, dengan 865 juta produk terdaftar, dan sekitar 12 juta penjual terdaftar.
Sementara layanan On-Demand ditawarkan melalui Gojek, yang menjadi salah satu platform on-demand terbesar di Indonesia.
Baca juga: Tekan Biaya Pengeluaran, GoTo Berencana Lakukan PHK Lebih dari 1.000 Karyawan
5. Komitmen Tiga Nol (Three Zeroes) GoTo
GoTo menyatakan tiga komitmen keberlanjutannya melalui Komitmen Tiga Nol (Three Zeroes).
Komitmen pertama adalah Nol Emisi Karbon dengan mengupayakan bisnis menjadi netral karbon, Nol Sampah dengan mengurangi dan mengeliminasi sampah hingga ke tahap daur ulang, serta Nol Hambatan yaitu menjadikan ekosistem GoTo inklusif dan membuka akses untuk semua pihak agar dapat berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi.