GoTo Gojek Tokopedia PHK 1.300 Karyawan, Alasannya Untuk Efisiensi
Adapun karyawan yang terdampak baru resmi menerima pemberitahuan pemutusan hubungan kerja hari ini dalam Townhall.
Editor: Hendra Gunawan
Hal ini dilakukan antara lain dengan memfokuskan diri pada layanan inti, yaitu on-demand, e-commerce dan financial technology.
Menurut manajemen, GoTo telah mencatatkan pertumbuhan yang konsisten di bidang ini, didorong oleh strategi perusahaan yang menyasar pada peningkatan jumlah pengguna multiplatform, alokasi insentif secara efektif, serta membangun sinergi terintegrasi dalam ekosistem.
Secara kinerja, per kuartal 2-2022, nilai transaksi bruto (gross transaction value/GTV) GoTo mencapai Rp 151 triliun atau naik 39 persen secara year on year (yoy) dan mampu melampaui target manajemen.
Sementara itu pendapatan bruto GoTo juga mencapai Rp 5,5 triliun, naik 45 persen yoy, persentasenya naik melebihi pertumbuhan GTV.
Baca juga: Jasindo Lakukan PHK, Staf Khusus Erick Thohir: Mereka Transformasi SDM, Tawarkan Pensiun Dini
Selama 6 bulan, nilai GTV GOTO naik 42 persen menjadi Rp 290,5 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Pada kuartal 3 tahun ini, GOTO menargetkan GTV dan pendapatan gross masing-masing Rp 151-156 triliun dan Rp 5,7-6 triliun.
Manajemen GoTo menjelaskan bahwa tantangan makro ekonomi global berdampak signifikan bagi para pelaku usaha di seluruh dunia.
GoTo, seperti layaknya perusahaan besar lainnya, perlu beradaptasi untuk memastikan kesiapan perusahaan menghadapi tantangan ke depan.
Karena itu, perusahaan harus mengakselerasi langkah agar untuk menjadi bisnis yang mandiri secara finansial dan tumbuh secara lebih sehat dalam jangka panjang.
Untuk mendukung percepatan pertumbuhan, sejak awal tahun GoTo juga melakukan evaluasi optimalisasi beban biaya secara menyeluruh, termasuk penyelarasan kegiatan operasional, integrasi proses kerja, dan melakukan negosiasi ulang berbagai kontrak kerja sama.
Baca juga: Cegah PHK, Asosiasi Persepatuan Indonesia Minta Pemerintah Berikan Kelonggaran Soal Pemberian Gaji
Pada akhir kuartal kedua 2022, perusahaan berhasil melakukan penghematan biaya struktural sebesar Rp800 miliar dari berbagai aspek penghematan, seperti teknologi, pemasaran, marketing dan outsourcing.
Selain itu, tim manajemen GoTo juga telah sepakat untuk mengembalikan sebagian gaji mereka untuk mendukung langkah penghematan tersebut.
Atasi Tantangan Ekonomi
Untuk mengatasi tantangan ekonomi, manajemen menjalankan bahwa Perusahaan harus mengakselerasi upaya untuk menjadi bisnis yang berdikari secara finansial dan tumbuh secara sustainable dalam jangka panjang. Hal ini dilakukan antara lain dengan memfokuskan diri pada layanan inti, yaitu on-demand, e-commerce dan financial technology.